Untuk apa rayuan kalau wanita hanya perlu pembuktian. Memang sebagian wanita yang termakan rayuan gombal,tak heran menafikan sebuah hasil. Yang di tunggu hanyalah kata puja dan puji, sekosong mata
mereka yang terbalik jadi serba putih. Maka jangan sesali bila saatnya tiba , hari penahbisan saat bosannya selera lelaki yang memang kosong akan cinta. Namun bagi sebagian lainnya adalah berpikir realistis. Karena mereka tak ingin hanya mendapat tong kosong yang hanya berbunyi nyaring tanpa isi. Mereka ingin hasil nyata dari lelaki dalam tindakan dan ucapannya. Itulah yang sebagian wanita menyebutnya Lelaki, yang mampu memberi sugesti dan pengaruh positif,yang mampu memberi rasa aman dan rasa di hargai berlandas kasih sayang.
Untuk apa rajukan kalau lelaki kalahnya cukup di manja. Berhentilah merajuk., kalau tak ingin lelaki serba salah, kalau tak ingin membuat lelaki jadi orang pikun yang tak bisa mengambil keputusan terbaik, kalau tak mau membuat lelaki jadi perayu gombal mendadak. Tapi tahukah anda kalau lelaki itu hanya dengan satu langkah mudah, anda sudah menjadikannya seperti kucing rumah yang meliuk liukkan badan dan ekornya ke kaki anda? Manjakanlah dia! Untuk apa tangisan kalau dia sudah mengatakan tidak? Maka bangunlah! Dunia tak cukup hanya mendengar isak tangis dan air matamu. Dunia masih menanti dan menyediakan waktu, kapan kamu akan bangkit untuk menata kembali kehidupan dan masa depanmu. Dunia juga tak perlu penyesalanmu yang terlambat. Justru dunia menyediakan ribuan jalan dan pilihan untuk berbenah. Bangkitlah dan tetap melangkah. Tak perlu lagi menoleh kebelakang. Bilapun kamu perlu menangisi masa lalumu yang suram, jadikan itu cerminan agar kamu tak terperosok kedua kalinya.
Oleh: Hapsari Wirastuti Susetianingtyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar