Selasa, 31 Agustus 2010

Rahasia Kebahagiaan

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan... Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.
Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin kita menunjukkan seberapa banyak kita tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan kita.
Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati... memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar kita. Sebab, setiap ciptaan adalah milik kita. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.
Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila kita menganggap mereka penting, kita akan memiliki sahabat ke manapun kita pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.
Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".
Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup kita dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?
Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati kita terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalam an hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.
Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara yang tidak prinsipiil.

Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya. Rasakan apa yang dikatakannya.

Harus Kita Bayar

Alkisah, di pinggir sebuah kota , tinggal seorang seniman pematung yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus, indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya si seniman itu. Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya. Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab, menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang dipergunakan. ”Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan Guru.” ”Silakan pakai, kamu tahu dimana alat-alat itu berada kan ? Ambil saja dan pakailah, ” jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya dan berkata, ”Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru. Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat” ”Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang baik. ” ”Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru bersabar mengajari saya. ”

Pembaca yang berbahagia,

Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apapun, hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan terampil dan terlatih yang menggerakkannya. Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apapun bidang yang kita geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu, fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai kesuksesan yang membanggakan!

Oleh : Andrie Wongso

Bahasa Cinta

Bila cinta memanggilmu, turutilah bersamanya Kendati jalan yang mesti engkau lalui sangat keras dan terjal. Ketika sayap-sayapnya merangkulmu, maka berserah dirilah padanya Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam di balik sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu. Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya Walaupun suaranya akan memporak porandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluh-lantakkan tetanaman. Cinta akan memahkotai dan menyalibmu. Menyuburkan dan mematikanmu. Membumbungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari. Namun cinta juga akan mencekik dan menguruk-uruk akar-akarmu sampai tercabut dari perut bumi

Serupa dengan sekantong gandum, cinta menyatukan dirimu dengan dirinya. Meloloskanmu sampai engkau bugil bulat. Mengulitimu sampai engkau terlepas dari kulit luarmu. Melumatmu untuk memutihkanmu

Meremukkanmu sampai engkau menjelma liat lantas, Cinta akan membopongmu ke kobaran api sucinya, sampai engkau berubah menjadi roti yang disuguhkan dalam suatu jamuan agung kepada Tuhan

Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai engkau berhasil menguak rahasia hatimu sendiri. Agar dalam pengertian itu engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan. Jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan bersemayam di hatimu. Supaya engkau tidak memperbudak cinta hanya demi meraup kesenangan. Sebab memang akan jauh lebih mulia bagimu. Untuk segera menutupi aurat bugilmu dan meninggalkan altar pemujaan cinta. Memasuki alam yang tak mengenal musim. Yang akan membuatmu bebas tersenyum, tawa yang bukan bahak, hingga engkau pun akan menangis, air mata yang bukan tangisan

Cinta takkan pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri. Dan tidak sekali-kali menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula. Cinta tidak pernah menguasai dan tidak pernah dikuasai. Lantaran cinta terlahir hanya demi cinta

Manakala engkau bercinta, jangan pernah engkau tuturkan, "Tuhan bersemayam di dalam lubuk hatiku". Namun ucapkanlah, "Aku tengah bersemayam di lubuk hati Tuhan". Jangan pula engkau mengira bahwa engkau mampu menciptakan jalanmu sendiri Sebab hanya dengan seijin cintalah jalanmu akan terkuak. Cinta tidak pernah mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri. Tetapi bila engkau mencintai dan terpaksa mesti menyimpan hasrat, maka jadikanlah hasratmu seperti ini:

Melumatkan diri dan menjelma anak-anak sungai yang gemericik mengumandangkan tembang ke ranjang malam Memahami nyerinya rasa kelembutan. Berdarah oleh pandanganmu sendiri terhadap cinta. Menanggung luka dengan hati yang penuh tulus nan bahagia. Bahagia dikala fajar dengan hati mengepakkan sayap-sayap. Dan melambaikan rasa syukur untuk limpahan hari yang berbalur cinta. Merenungkan muara-muara cinta sambil beristirahat di siang hari Dan kembali dikala senja dengan puja yang menyesaki rongga hati.

Lantas, Engkaupun berangkat ke peraduanmu dengan secarik doa yang disulurkan kepada sang tercinta di dalam hatimu yang diiringi seuntai irama pujian yang meriasi bibirmu...

~ Kahlil Gibran ~

Hidup Itu Berarti...

Suatu tantangan yang harus dihadapi, Suatu perjuangan yang harus dimenangkan, Suatu kesusahan yang harus diatasi, Suatu rahasia yang harus digali, Suatu tragedi yang harus dialami, Suatu kegembiraan yang harus disebarkan, Suatu cinta yang harus dinikmati, Suatu tugas yang harus dilaksanakan, Suatu romantika yang harus dirangkul, Suatu risiko yang harus diambil, Suatu lagu yang harus dinyanyikan, Suatu anugerah yang harus dipergunakan, Suatu permainan yang menyenangkan, Suatu impian yang harus diwujudkan, Suatu perjalanan yang harus diselesaikan, Suatu janji yang harus ditepati, Suatu keindahan yang harus dikagumi, Suatu pertanyaan yang harus dijawab, Suatu kesempatan yang harus dipakai, Suatu persoalan yang harus dipecahkan, Suatu kesulitan yang harus dikalahkan, Rahmat yang harus dipelihara dan dicintai

Teman adalah Hadiah

Teman adalah hadiah dari yang di atas buat kita.
Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan bilang: "Menari itu tidak menarik" "Tidak ada yang cocok denganku" "Teman-temanku sudah lulus semua" "Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku" "Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan bilang: "Aku tidak bisa menari" "Aku membutuhkan kamu denganku" "Aku kesepian" "Aku butuh diterima" "Aku ingin didengarkan"

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Diam

ORANG bijak berkata: "Kebenaran itu bukan untuk dipelajari, melainkan ditemukan." Pertanyaannya adalah: "Di mana mencarinya?" Jawabnya: "Di dalam diam!" Sebab, di dalam diam itu kita bisa berbicara dengan hati. Hati itu merupakan teleskop dari jiwa, sedangkan mata merupakan teleskop dari hati. Contoh. Kita sering mempertunjukkan kekerdilan diri karena tidak mau diam.

Mulut nyerocos, tahu-tahu tidak nyambung antara keinginan hati dan paparan mulut. Berbuih-buih sudah mulut berkoar, akhirnya kebohongannya terkuak dan sulit ditambal.
Padahal, asal tahu saja, diam adalah perisai orang bodoh dan pelindung bagi orang bijak. Orang bodoh tak perlu membuktikan kebodohannya bila ia diam, dan orang bijak tak akan melemparkan mutiara ke depan babi bila ia tahu nilai diam. Dengan diam --sembari belajar sabar-- sebuah soal yang pelik bisa terpecahkan. Anda pernah dengar kisah Nasrudin mencari jarum di halaman rumahnya? Berjam-jam dia mencari jarum yang hilang itu hingga membuat seluruh tetangganya tergerak. Ramai-ramai mereka ikut sibuk membantu Nasrudin, tapi jarum yang dicari tidak ditemukan. Seperti lenyap tertelan bumi.
Namun, ada seorang yang diam, yang hanya memperhatikan polah tingkah mereka. Lama-lama orang ini mendekati Nasrudin dan bertanya: "Anda mencari apa?" Jarum yang hilang. "Di mana jarum itu terjatuh?" Nasrudin menjawab: "Di dalam rumah." Lho, kok, dicari di halaman rumah? "Ya, di dalam rumah gelap, tapi di halaman ini terang." Logika Nasrudin memang sering terbolak-balik. Namun, dari cerita ini bisa ditarik garis apa saja. Misalnya, bahwa sebenarnya kehidupan itu intinya ada di hati. Jika "hati itu gelap", sulit menemukan kebenaran. Jadi, butuh "cahaya" Ilahi. Sebenarnya pula, tiada sesuatu kehidupan yang tanpa makna. Hanya karena tak memahaminya, maka kita berada dalam kegelapan.
Sebenarnya, setiap gerak, isyarat, bentuk, suara, perkataan, ekspresi, suasana, semuanya menjadi ekspresi sifat dan karakter seseorang. Tanpa harus berbicara, mata seseorang sudah bisa terlihat, adakah dia ridha atau tidak, mau atau enggan, menolak atau menyetujui, cinta atau benci, bohong atau jujur. Bahkan, kearifan dan kebodohan semua menjelma melalui mata. Melalui mata pula akan ketahuan bahwa persahabatan itu sebatas kepentingan profesional, penuh pamrih atau setengah tulus. Tak bisa dimungkiri bahwa tiada hidup yang tanpa pamrih, baik kepada orangtua, anak, istri, mertua, maupun tetangga. Yang membedakan cuma kadar kepamrihannya. Kita sering tak peduli pada tawa dan tangis orang lain. Banyak orang kaya dan punya kedudukan, tapi acap dipenuhi kekecewaan. Ia sering sedih tanpa tahu penyebabnya. Ia merindukan kebahagiaan. Pepatah Hindu mengatakan: "Makin kita mengejar kebahagiaan, makin tak bahagia keadaan yang kita temukan."

Itu karena kita kurang merenung, dan "diam". Hati kita tak lagi peka mendengar "suara" orang lain. Bila kita tak mampu memahami masalah sendiri dengan dalam, bagaimana bisa memahami orang lain? Maka, yang muncul kemudian adalah menyalahkan, menyikut, mempermalukan, membodohi, dan menipu orang lain. Kita jadi licik. Ini sebuah soal yang terasa makin jamak di negeri ini. "Oleh karena itu, yang penting bagimu, kerjakanlah apa-apa yang baik bagimu dan bukan yang baik menurut mereka, sembari kau serahkan jiwa ragamu kepada Tuhan," tulis Jatiswara Kawedar. Dan, Anda pernah mendengar bahwa, "Manusia itu sesungguhnya adalah gurunya sendiri; di dalam dirinya sendiri terdapat rahasia keberadaannya."

Maka sekali-sekali diam dan merenunglah

Biarkan Tuhan Menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.
Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.
Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.
Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.
Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.
Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.

Mother Theresa.

Apa yang Kita Sombongkan ?

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain. Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego. Kedua, kita perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri. Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan dan ngapain juga sombong ?


Hindari diri dari dosa

Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan  angin kian kemari. "Selamat sore Kat", sapa benalu. "Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat. "Wah Kat, sekarang kamu sudah besar,ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar", puji benalu. "Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga. Kemudian benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?". Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu, "Jangankan satu benalu kecil, lima puluhpun saya masih tidak terasa,' pikir alpukat.

Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak. Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya. "Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.

Banyak orang yang bertindak seperti alpukat ini, waktu dosa-dosa kecil datang menggoda, dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya, mereka pikir, 'Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan memengaruhi keimanan saya'. Saya akan tetap rajin berdoa. Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa, yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa. "Jauhilah nafsu orang muda. Jangan merasa diri kuat iman sehingga Anda bebas bermain-main dengan dosa. Setiap perbuatan dosa, harus kita jauhi dan hindari."

Jumat, 27 Agustus 2010

Tata Tertib Kerja PT. Kadang Sukses Kadang Tidak

Pakaian Kerja
Anda disarankan berpakaian sesuai gaji yang anda terima.
Bila kami melihat anda berpakaian mewah, membawa tas Aigner, atau sepatu gucci,
maka kami anggap anda hidup berkecukupan dengan gaji anda dan karenanya tidak akan
ada kenaikan gaji sampai anda terlihat melarat lagi.

Ijin Sakit
Kami tidak menerima lagi surat keterangan sakit dari dokter sebagai bukti bahwa anda
sakit. Kalau anda mampu mengunjungi dokter, kami nilai anda juga mampu bekerja.

Tindakan Operasi
Tindakan operasi sekarang dilarang!.
Selama anda menjadi kayawan disini, anda harus tetap memiliki seluruh organ tubuh
anda, jangan sampai ada organ tubuh anda yang diambil dalam tindakan operasi.
Dulu kami merekrut anda dengan organ-organ tubuh yang lengkap. Mengurangi jumlah
organ tubuh kami nilai sebagai pelanggaran perjanjian kerja.

Hari Bebas
Semua karyawan berhak mendapatkan 104 hari bebas kerja setiap tahunnya, yaitu pada
hari sabtu dan minggu!

Hak Cuti
Semua karyawan diberikan masa cuti pada waktu yang bersamaan setiap tahunnya
sebagai berikut: 1 januari

Hak Cuti Berduka/Keluarga Meninggal
Ini bukan alasan untuk cuti!.
Anda tidak dapat berbuat apa2 bila sahabat, rekan-kerja, tetangga atau famili anda
meninggal.
Anda harus mengatur orang lain yang non-karyawan untuk melayat.
Dalam kasus khusus dimana karyawan tetap harus terlibat, upacara penguburan harus
dijadwalkan sore hari.
Kami mengijinkan anda bekerja pada jam istirahat siang dan anda boleh meninggalkan
pekerjaan satu jam lebih awal, bila pekerjaan anda telah selesai.
Pengecualian :
Peraturan diatas tidak berlaku bila yang meninggal adalah karyawan ybs sendiri.
Akan tetapi harus dengan pemberitahuan 2 minggu sebelumnya karena anda harus mentrain
karyawan pengganti anda.

Penggunaan WC Kantor
Terlampau banyak waktu dibuang di WC!.
Mulai saat ini, kami akan mengatur jadwal ke WC bagi karyawan sesuai urutan alfabet
nama.
Sebagai contoh: Karyawan dengan awal nama "A" boleh ke WC jam 8.00 sampai jam
8.20. Karyawan dengan awal nama "B" dari jam 8.20 sampai 8.40, dst..,dst...
Bila anda tidak sempat ke WC dalam jadwal tersebut, anda harus menunggu sampai
keesokan harinya.
Dalam kasus emergency, karyawan boleh menukar jadwal WC dengan karyawan lain.
Supervisor dari kedua karyawan tersebut harus memberi ijin tertulis sebelumnya.

Jam Makan Siang
Karyawan yang kurus mendapatkan istirahat makan selama satu jam, karena mereka
perlu makan lebih banyak supaya kelihatan sehat.
Karyawan yang berukuran "normal" mendapat jam istirahat makan siang selama 30 menit
agar mendapatkan pola makan yang tidak berlebihan untuk mempertahankan bentuk
tubuhnya.
Karyawan yang gendut, mendapat waktu istirahat 5 menit, karena mereka cuma butuh
minum VEGETTA dan pil diet.
Terima kasih atas kesetiaan anda pada perusahaan.
Kami adalah perusahaan yang sangat peduli dengan sikap positif dan keseimbangan
karyawan.

Terbesar bagi Karyawan

Motivasi terbesar adalah naik gaji.
Kesialan terbesar adalah promosi tanpa kenaikan gaji.
Kejutan terbesar adalah bekerja biasa tapi tiba-tiba gaji naik.
Bakat terbesar adalah berpura-pura sibuk tapi tak melakukan apa-apa.
Kesalahan terbesar adalah membantah bos.
Penurun semangat terbesar adalah terlambat menerima gaji.
Kebahagiaan terbesar adalah menjadi bos dari bos sekarang.
Kecerdikan terbesar adalah datang terlambat tapi bos tidak tahu.
Ketololan terbesar adalah bilang pada orang lain bahwa kita ini malas.
Kebiasaan terbesar adalah bos mengatakan sesuatu padahal artinya lain.
Keinginan terbesar adalah memecat bos sendiri.
Kekesalan terbesar adalah anda bekerja keras tapi orang lain yang dipuji.
Kesedihan terbesar adalah tidak menerima gaji karena bos melarikan diri.

Surat Dari Suami

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama- sama dari kalangan profesional merasa
penat dengan kesibukan di ibukota. Mereka memutuskan untuk berlibur di Padang dan
menempati kembali kamar hotel yang sama saat mereka melalui masa honeymoon 30
tahun lalu.
Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul
keesokan harinya.
Setelah check in di hotel di Padang, sang suami mendapati sebuah komputer yang
tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya. Dengan gembira ia menulis e-mail
mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta.
Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia
tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Di daerah Pekanbaru, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru
meninggal. Setiba di rumah, ia langsung check e-mail untuk membaca ucapan-ucapan
belasungkawa.
Baru selesai membaca e-mail yang pertama, ia jatuh pingsan. Anak sulungnya yang
terkejut kemudian membaca e-mail tersebut, yang bunyinya:

To: Isteriku tercinta
Subject: Aku udah sampai!!!
Date: 22 Mei 2006
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku. Ternyata disini mereka udah
pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah.
Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan
segalanya untuk kedatanganmu besok.
Nggak sabar juga deh rasanya nunggu kamu. Semoga perjalanan kamu ke sini juga
mengasyikkan seperti perjalananku kemarin.
Oh iya, disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja.
Love,
Papa

Kalo banci jadi pramugari

Misiii..., misssiiiiii. ....... om, tante...:

sila baca buat selingan sejenak...

" KALO BANCI JADI PRAMUGARI "

Ehemm Para pere n lekong..
yuhuu!.atensiong pliss dweh.. bekudis tempel semen, alias ledis n
jentelmen..sesuai peraturan penerbangan, jd eke mawar kasma tawaran yey
cara pakarena sabuk pengaman yey, kondim kale ah pengaman.. coba
sindang liat eke cara pasang itu sabuki yg ngelilit dipinggang yey,
cara nguncoro biar yey enggong klepas nnt klo kapalnya tubrukan.. Baju
ngapung ada di bawah kursi yang ye dudukin, jangan dipake kecuali nanti
mas kapiten ngajak berenang bareng. Eit jangan lupa, itu barang jangan
ye pindah2n ya, apalagi dibawa pulang buat pajangan salon yg ketauan
sama eike, bakalan ditabok kanan kiri atas bawah depan belakang deh
ih.. Cara makenya, itu baju dikalungin di leher ye ati2 kekencengan
ntar gak bisa napas... Biiar bisa ngapung, ye tarik itu pencetan warna
merah delima, atau ye tiup itu pipanya. Kalo nanti ke luar lewat
jendela darurat, itu baju apung dikembangin pas di luar aja deh, nanti
mampet di jendela karena gak muat.Aihh.. ampe kritiing tangan eike
narikin pencetannya keras amirr...Gimandra siiih niiih....Eh, asal ye
semua pada tau ya, pesawat indang ada 2 pintu darurat didepan, ada 2
dibelakang, dan 2 lagi jendela darurat di tengah2...jd ke luarnya
jengong brebutan.. masker oksigen bakalan nongol dari atas kepala yey,
tarik aje dah terus napasin kayak biasa.Kalo ada ani ani, ye-ye yang
ude tuwir mesti nolongin ani2 nya dl dah tyu ye. Dan akhir kate ekyeee
ucapin Endang Sukamti mirip ikan paus, terima kasih God bless yuu
marii.. Nasib banci bgini dweh rempong eemmm

Jangan Seperti Si Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat. Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun! Dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar. Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini. Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener. Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.



Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya. Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini. Pertanda seseorang adalah si "kepiting" adalah:

Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan

Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri. ..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, sebab dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.



Biarkan Tuhan Menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.


Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.

Mother Theresa.

Yang tidak bisa diucapkan oleh seorang ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya......

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Teman adalah Hadiah

Teman adalah hadiah dari yang di atas buat kita.
Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan
keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau
berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan bilang: "Menari itu tidak menarik" "Tidak ada yang cocok denganku" "Teman-temanku sudah lulus semua" "Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku" "Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan bilang: "Aku tidak bisa menari" "Aku membutuhkan kamu denganku" "Aku kesepian" "Aku butuh diterima" "Aku ingin didengarkan"

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Dan jangan mencoba untuk menghindari kenyataan bahwa hadiah tersebut memang telah dipersiapkan oleh Tuhan untuk diri kita. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Jadi kenapa kita harus takut dan kadang menghindari hadiah yang di berikan olehNya untuk kita ….????

MOZART UNTUK IBUKU DI SURGA

Saya seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines ,
Iowa . Saya mendapat nafkah dengan mengajar piano selama lebih dari
30 tahun.

Selama itu, saya menyadari tiap anak punya kemampuan musik yang
berbeda.
Tapi saya tidak pernah merasa telah menolong walaupun saya telah
mengajar beberapa murid berbakat.

Walaupun begitu, saya ingin bercerita tentang murid yang
'tertantang secara musik'.
Contohnya adalah Robby. Robby berumur 11 tahun, ketika ibunya
memasukkan dia dalam les untuk pertama kalinya.
Saya lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketika
lebih muda,
saya jelaskan; itu pada Robby. Tapi Robby berkata, ibunya selalu ingin
mendengar dia bermain piano. Jadi saya jadikan dia murid.Robby
memulai les pianonya dan dari awal saya pikir dia tidak ada harapan.
Robby mencoba, tapi dia tak mempunyai perasaan nada maupun irama dasar
yang perlu dipelajari. Tapi dia mempelajari benar-benar tangga nada dan
beberapa pelajaran awal yang saya
wajibkan untuk dipelajari semua murid.

Selama beberapa bulan, dia mencoba terus dan saya mendengarnya
dengan ngeri dan terus mencoba menyemangatinya. Setiap akhir pelajaran
mingguannya, dia berkata, 'Ibu saya akan mendengar saya bermain pada
suatu hari.' Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan
sejak lahir. Saya hanya mengetahui ibunya dari jauh ketika menurunkan
Robby atau menjemput Robby. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan
tapi tidak pernah turun.
Pada suatu hari, Robby tidak datang lagi ke les kami. Saya berpikir
untuk menghubunginya, tapi karena ketidakmampuannya, mungkin dia mau les
yang lain saja maka saya tidak jadi menghubunginya. Saya juga senang dia
tidak datang lagi. Dia menjadi iklan yang buruk untuk pengajaran saya!

Beberapa minggu sesudahnya, saya mengirimkan brosur ke tiap murid,
mengenai pertunjukan yang akan dilaksanakan. Yang mengagetkan saya, Robby
(yang juga menerima brosur) menanyakan saya apakah dia bisa ikut
pertunjukan itu. Saya katakan kepadanya, pertunjukan itu untuk murid
yang ada sekarang dan karena dia telah keluar, tentu dia tak bisa ikut.
Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnya ke
les, tapi dia tetap terus berlatih.
'Bu Hondrof... saya mau main!' dia memaksa. Saya tidak tahu apa
yang membuat saya akhirnya membolehkan dia main dipertunjukan itu.
Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yang berkata dalam
hati saya bahwa dia akan baik-baik saja. Malam pertunjukan datang. Aula
itu dipenuhi dengan orang tua, teman, dan relasi. Saya menaruh Robby
pada urutan terakhir sebelum saya ke depan untuk berterima kasih dan
memainkan bagian terakhir. Saya rasa kesalahan yang dia buat akan
terjadi pada akhir acara dan saya bisa menutupinya dengan permainan dari
saya. Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah.
Murid-murid telah berlatih dan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke
panggung. Bajunya kusut dan rambutnya bagaikan baru dikocok. 'Kenapa dia
tak berpakaian seperti murid lainnya?' pikir saya. 'Kenapa ibunya tidak
menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?' Robby menarik kursi
piano dan mulai. Saya terkejut ketika dia menyatakan bahwa dia telah
memilih Mozart's Concerto #21 in C Major..

Saya tidak dapat bersiap untuk mendengarnya. Tetapi.... jarinya
ringan di tuts nada, bahkan menari dengan gesit. Dia berpindah dari
pianossimo ke fortissimo.. . dari allegro ke virtuoso. Akord
tergantungnya yang diinginkan Mozart sangat mengagumkan! Saya tak pernah
mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur dia sebagus itu! Setelah
enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besar dan semua
terpaku disana dengan tepuk tangan yang meriah. Dalam air mata, saya
naik ke panggung dan memeluk Robby dengan sukacita. 'Saya belum pernah
mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana
kau melakukannya? ' Melalui pengeras suara Robby menjawab, 'Bu
Hondorf... ingat saya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya... Sebenarnya dia
sakit kanker dan dia telah kembali ke surga pagi ini. Dan sebenarnya.. ..
dia tuli sejak lahir jadi hari inilah dia pertama kali mendengar saya
bermain. Saya ingin bermain secara
khusus.' Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu.Ketika
orang-orang dari Layanan sosial membawa Robby dari panggung ke rumah
duka, saya menyadari meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa
hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagai murid saya.

Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu saya
menjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalah muridnya.
Karena dialah yang mengajarkan saya arti ketekunan, kasih, percaya pada
dirimu sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan pada seseorang yang
tak anda ketahui mengapa.
Peristiwa ini semakin berarti ketika, setelah bermain di Desert
Storm, Robby terbunuh oleh pengeboman yang tak masuk akal oleh Alfred P.
Murrah Federal Building di Oklahoma pada April 1995, ketika dilaporkan..
.. dia sedang main piano.

Dan sekarang, tambahan cerita ini.
Jika anda mau meneruskan cerital ini, mungkin anda berpikir, orang
mana di daftar alamat teman2 Anda yang 'cocok' untuk menerima pesan ini.
Orang yang mengirim cerita ini yakin bahwa kita termasuk Anda dapat
membuat perubahan. Kita semua mempunyai ribuan kesempatan tiap hari
untuk melakukan perubahan. Keputusan untuk menyikapi sesuatu terletak di
tangan Anda...Apakah Anda akan menganggap sesuatu itu jelek dan
mengabaikannya ??
atau Anda mencoba untuk menghargai sesuatu apapun itu dan mengambil
hikmahnya dgn penuh rasa syukur...??
Renungkanlah.

ALKISAH 3 POHON

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari,ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka. Pohon pertama berkata, " Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi dengan emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya. "

Kemudian pohon kedua berkata, suatu hari kelak aku akan menjadi kapalyang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku.Akhirnya pohon ke tiga berkata, Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan Tuhan. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang akan mengingatku.

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan diisi jerami. Pohon ke dua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan kecil. Impiannya untuk menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir. Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dengan gelap.


Tahun demi tahun berlalu, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya. Kemudian suatu hari, sepasang suami-istri tiba dikandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di atas tumpukan jerami di kotak makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa didalamnya diletakkan harta terbesar sepanjang masa. Bertahun-tahun kemudian, sekolompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon ke dua. Ditengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berpikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang didalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata "DIAM!" Tenanglah! dan badaipun berhenti. Ketika itu, tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja diatas segala raja.

Akhirnya, seorang datang dan mengambil pohon ke tiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki ini kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan Tuhan, karena Yesus yang disalibkan padanya.

KETIKA KEADAAAN TIDAK SEPERTI YANG ENGKAU INGINKAN, KETAHUILAH TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU. JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA, IA AKAN MEMBERIMU BERKAT-BERKAT BESAR. KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN. TETAPI TIDAK DENGAN CARA SEPERTI YANG MEREKA BAYANGKAN. KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA TUHAN BAGI KITA. KITA HANYA TAHU BAHWA JALANNYA BUKANLAH JALAN KITA, TETAPI JALANNYA ADALAH YANG TERBAIK.