1. Jangan berbuat jahat, tambahkanlah kebajikan, sucikan hati dan pikiran, itulah ajaran para Buddha
2. Jangan khawatir orang lain tidak mengerti dirimu, khawatirlah kalau kamu tidak mengerti orang lain
3. Apa yang tidak ingin diperlakukan kepada anda jangan diperlakukan kepada orang lain
4. Kesempurnaan manusia sejati bukan apa yang dimilikinya melainkan bagaimana dirinya
5. Satu contoh lebih baik daripada 1000 kata-kata nasehat
6. Menaklukkan ribuan orang belum bisa disebut sebagai pemenang, tetapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang
7. Baik sepatutnya dibalas baik, jahat jangan dibalas jahat bukan tiada pembalasan, hanya belum saatnya. Hukum Karma berlaku abadi
8. Tubuh adalah pohon Bodhi, hati laksana cermin yang berbingkai, setiap saat rajin membersihkannya, jangan sampai dikotori debu
9. Bila melakukan kesalahan janganlah takut untuk memperbaikinya
10. Perjalanan 1000 li dimulai dari satu li
11. Bila anda mengetahui sesuatu, katakanlah jika anda tahu. Bila anda tidak tahu sesuatu katakanlah tidak tahu. itulah pengetahuan
12. Kata-kata yang tulus tidaklah indah, kata-kata yang indah tidaklah tulus
13. Ada Buddha sejati dalam kehidupan keluarga; ada Tao sejati dalam kegiatan sehari-hari. jikalau orang bisa tulus dan harmonis, berkomunikasi dengan sikap yang gembira dan kata-kata yang ramah, itu akan lebih baik daripada praktek meditasi formal
14. Kalau kamu takut orang akan tahu perbuatanmu yang jelek, maka ada sesuatu yang baik di dalam yang jahat. sebaliknya, kalau kamu ingin orang mengetahui bila kamu berbuat baik, maka ada sesuatu yang buruk di dalam yang baik
15. Kekosongan sejati sesungguhnya tidaklah kosong; terikat penampilan bukan kenyataan, juga bukan mengingkari penampilan. bagaimana Sang Buddha menyampaikan ini? "Diamlah di dunia, tapi diluar dunia." Memburu keinginan adalah menyakitkan, tapi demikian juga menghentikan keinginan. terserah pada kita untuk memelihara diri kita dengan terampil
16. Pemain sandiwara memakai make up dan menggambarkan kecantikan dan keburukan; tapi ketika sandiwara telah usai, dimana letaknya kecantikan dan keburukan? Pemain catur bertanding demi kemenangan dan mencoba mengungguli lawannya dalam langkah-langkah mereka, tetapi ketika permainan berlalu dan bidak telah disingkirkan, mana pertandingannya?
17. Ajaran Buddha tentang menyesuaikan pada kondisi dan ajaran Confusius tentang kehidupan sederhana adalah rakit untuk kita menyeberangi samudera. ini adalah karena cara dunia tidaklah pasti dan satu pikiran membawa kepada ribuan komplikasi. bila kamu dapat membuat dirimu nayman dimanapun kamu berada, kamu bisa pergi kemanapun juga
18. Minuman keras, daging, dan makanan pedas bukanlah rasa sesungguhnya, rasa yang sebenarnya adalah kelembutan. berlebihan dan keanehan bukanlah ciri-ciri manusia yang sempurna, manusia yang sempurna adalah biasa saja
Uinvest
Sabtu, 11 September 2010
Jumat, 10 September 2010
Bedanya Cewek Dan Cowok Ketika Melakukan Kesalahan
Ketika Cowok Melakukan Kesalahan
Ketika Cewek Melakukan Kesalahan
tetep aja cowok yang mesti selalu minta maap duluan...
mengalah buat orang yang kita sayangi adalah suatu bukti seberapa besar perhatian kita.
Ketika Cewek Melakukan Kesalahan
tetep aja cowok yang mesti selalu minta maap duluan...
mengalah buat orang yang kita sayangi adalah suatu bukti seberapa besar perhatian kita.
My Stupid Love: Cinta yang Paling Bodoh
“ Cinta yang paling bermakna adalah cinta yang dimulai dari awal yang bodoh dan diakhiri dengan kenangan yang indah” agnes davonar
Entah ini sebuah kisah cinta yang indah, atau hanya cinta yang bodoh. Sampai detik ini, gua masih ga habis pikir tentang perasaan yang gua alamin, tentang sebuah cinta yang benar-benar membuat gua merasa menjadi orang paling bodoh sedunia.Dulu, satu-satunya hal yang gua lakukan menghabiskan kebosanan adalah chating di dunia online. Gua yakin, semua orang pasti ngerti tujuan dia chating di online. Cari pasangan, atau gak cari teman? Semua punya keinginan masing-masing. Samalah nasibnya dengan gua, waktu itu gua masih inget, jaman IRC masih ngetop amit hingga berlanjut yahoo messenger ampe msn messenger. Uniknya gua karena keseringan chating ampe lupa pernah kenalan dengan siapa aja? Dan sejarah chatingan online itu membuat gua menyadari satu hal, kalau telah hadir cinta yang bodoh dari semua itu.
Memang melupakan itu lebih gampang daripada mengingat. Sampailah gua pada sebuah kejadian yang aneh menurut gua.
Malam itu, gua lagi fitness di Taman anggrek. Gua ikut, kelas sepeda. Tiba-tiba suara panggilan dari resepsionis di pintu masuk terdengar.
“ Kepada saudara Daniel, anda ditunggu di meja resepsionis.”
Karena yang lagi fitness banyak? Gua pikir itu bukan panggilan buat gua, kan gua merasa ga pernah menunda pembayaran biaya bulanan fitness gua. Panggilan terjadi lagi sampe tiga kali. Nah loh, yang terakhir sedikit lebih jelas.
“ Kepada saudara Daniel nugroho, anda ditunggu oleh Angel di depan meja resepsionis?”
Seorang teman yang kenal gua dari tempat fitness berujar.
“ Niel, itu kan nama loe? “
“ Iya ya..”
Akhirnya gua kedepan, gua menghadap ke penjaga resepsionis.
“ Kenapa ya mas, kok saya dipanggil?”, “ Mbak ini manggil anda?”
Mas itu tersenyum, disamping gua berdiri seorang cewek tinggi, berpakaian putih, mukanya galang, langsung narik tangan gua.
“ Sini ikut gua?” tarik dia ke tangan gua
“ Tunggu-tunggu, gua masih pake baju singlet dan celana pendek..mau kemana?”
“ Bawel loe, ikut gua..”
Gua bengong aja, ditarik dia ampe kebawa lobby. Dan dia bakal narik gua keliling lantai mal kalau gua ga hentiin semua.
“ Eh, gila ya, stop. Siapa sih loe?” kata gua hentiin jalan dan dia ngelirik gua sambil ngelepas tangan gua.
“ Loe Daniel nugroho kan?”
“ Iya, kenapa”
“ Bener ga inget gua?” kata dia.
“ Kagak, siapa sih?”
Dia melotot, rambutnya yang panjang berulai terjatuh dan dipinggirkan ke telinganya.
“ Gua kasih loe waktu 10 menit buat ganti baju, setelah itu tunggu gua disini.” Kata dia
“ Tunggu-tunggu, loe ini siapa? Sumpah gua kagak kenal? “
“ Gua jelasin kalau loe uda selesai ganti baju.”
Gua merasa ada yang aneh dengan cewek ini, sekarang kan banyak kasus penculikan. Jangan-jangan neh cewek emang penculik, akhirnya gua berjalan balik ke ruangan fitness. Cewek itu mungkin berpikir kalau gua mau ganti baju. Dia berdiri didepan, ketika masuk ke ruangan resepsionis. Penjaga itu bertanya sama gua.
“ pacarnya cantik amet mas? Tapi galak amit, “
Gua Cuma tersenyum kemudian kembali ke ruang sepeda melanjutkan aktifitas gua, 11 menit berlalu, terdengar suara resepsionis.
“ Kepada saudara Daniel Nugroho, istri anda menunggu di depan ruang resepsionis,”
Gua merasa risih dengan panggilan itu dan berusaha cuek, sejak kapan gua punya istri? Semua orang mulai memperhatikan gua, gua berusaha cuek, tapi sekali lagi panggilan terdengar.
“ Daniel, kalau loe ga mau keluar, gua bakal lompat dari lantai atas ke bawah! Gua hitung 1-5. Loe ga mau kan nama loe jadi tersangka pembunuhan kalau gua mati”
Astaga! Ini kiamat, sekarang lagi trend orang bunuh diri di mal, gua jadi takut dari suara cewek itu kayaknya serius banget. Dia uda hitung sampe 2 dan gua langsung ngibirit, ketika gua uda nyampe kesana hitungan uda ke lima lewat.
“ Mas cewek tadi mana?”
“ Uda keluar?”
Dengan pakaian fitness yang seksi, celana pendek yang ga nutupin bulu kaki gua, gua langsung lari mencari tuh cewek, gua takut dia bener-bener bunuh diri, semua orang ngeliatin gua dengan anehnya karena gua bener-bener keliatan seperti orang tablo yang sedang lari. Gua muter-muter sekitar pinggilan gedung menghadap ke bawah, tapi gua ga nemuin tuh cewek dan semakin takut, semua orang memperhatikan gua.
Tiba-tiba cewek gua malah nemuin dia di depan tempat jualan eskrim mcd, asyik minum eskrim. gua deketin dia.
“ Apa-apaan sih maksud loe? Loe ngerjain gua? Loe saiko ya?”
Sambil menjilat sisa eskrim dari bibir dia, gua ngerasa dia seksi abis. Ilang deh rasa marah gua karena dikerjain dia.
“ Gua ga suruh loe bohongin gua?”
“ Ya ampun, gua ini ga kenal loe, loe jangan bikin gua bingung deh?”
“ Gua Angel, tinggi gua 170, berat gua 51kg, umur gua 22. Uda kenal kan?”
Semakin kacaulah otak gua karena orang aneh seperti ini didepan gua. Dan gua pun mencoba untuk pergi dari dia.
“ Loe jangan coba-coba kabur dari gua ya, inget loh, semua orang di tempat fitness, uda denger tadi gua bilang akan lompat dari lantai ini kalau loe ga ikutin mau gua?”
“ Bodoh amet, gua kagak kenal loe ini.”
“ Ya. Uda, terima aja akibatnya.”
Gua berbalik badan, tiba-tiba si Angel bener-bener berjalan ke ujung pembatas lantai, gua pikir dia bakal bohong ternyata dia bener-bener mau lompat, gua langsung berlari mendekati dia,
“ Angel, loe gila ya? Jangan dong?”
“ Siapa suruh loe pake acara ga kenal gua?”
“ Gua benaran ga kenal loe?”
“ Emang loe ga bisa sandiwara gitu, bilang aja kenal?”
“ Astaga.. oke-oke gua kenal loe”
Kalian atau akibat perbuatan dia, emang dasar sial. Gua berdua di giring ke ruang keamanan sama satpam. Gua bener-bener malu banget, sedang si Angel malah cuek aja. Setelah minta maaf dan janji ga akan bikin hal aneh-aneh di mal itu, akhirnya kita berdua dilepas. Ketika keluar, gua ngeliat dia dengan wajah kesel dan sumpah pengen hajar kalau dia cowok. Dia ngeliatin gua dengan wajah tidak bersalah. Gua jalan ninggalin dia, dan dia ikutin gua.
“ Uda deh, sebaiknya loe pulang. Uda cukup ya loe bikin gua malu”
Dengan tersenyum dia berkata.
“ Sekarang gua yakin, kenapa gua harus mencintai loe..”
“ Haloo. Loe kalau gagal jadi artis, ga usah acting di depan gua ya. Plz deh. Gua ga berbakat jadi actor atau punya duit buat jadi produsen yang bisa bikin film buat loe?”
Dia ngedeketin gua.
“ Boleh pinjem hp loe”
“ Mana ada. Kan hp gua di loker.”
“ Yauda gua mau ikut, gua mau pinjem buat nelepon temen gua, suruh jemput gua.”
“ Emang loe kagak punya hendphone apa?”
“ kagak?”
Bener-bener ngerepotin banget tuh cewek, akhirnya gua ajak dia ke tempat fitness, gua mohon sama dia jangan ke dalam, nunggu aja di lobby. Gua keluar dengan hendphone gua. Kasih ke dia. Dia langsung mencet nomor. Tiba-tiba ada suara deringan ponsel di hp dia.
“ Loe bilang kagak ada hp, itu suara apa?”
“ Kagak ada pulsanya. Neh gua balikin, yauda, gua pulang dulu. Lain kali, kalau gua telepon loe, langsung datang ya, awas loe kalau ga datang”
“ Dasar cewek bodoh, gua gak akan mau ke tempat fitness ini lagi karena uda dibikin malu sama loe, dengan begitu loe ga akan ketemu gua lagi, “ ujar gua dalam hati tersenyum.
Hari itu pun berlalu. Gua memutuskan ga lagi ke taman anggrek karena malu setengah mati oleh cewek bernama Angel itu.
***
Siang itu, gua lagi kencan sama cewek yang gua suka. Namanya Agnes, asal kalian tau, ini ajakan ke 10 gua yang ke dia dan akhirnya dia luluh juga. Maklum gua kan cowok romantis dan pantang menyerah, kita pun menikmati nonton film iron man berdua. Tadinya mau menculik miyabi, eh takut diserbu sama Fpi akhirnya kagak jadi. Lagian gua takut, si Agnes bakal mikir gua ini suka nonton bokep miyabi lagi. Saat asyik-asyik nonton, tiba-tiba ponsel gua bunyi. Agnes ngeliat gua?”
“ Kenapa ga diangkat?”
“ Nomornya ga dikenal hehe” , telepon itu tiga kali bergetar dan akhirnya gua ga enak hati minta izin agnes angkat.
“ Lagi dimana? Kenapa gua telepon di reject terus? Loe cari mati ya”
“ Siapa ya?” kata gua merasa bingung dengan suara ini.
“ Pake acara lupa, gua ini Angel,” Teriak dia.
“ Woi, gua ini kagak budek, ga usah teriak-teriak. Loe tuh salah sambung.” Kata gua nutup telepon. Dan kembali ke dalam bioskop, Si Agnes senyum-senyum gitu liat gua, jadi ga enak hati, ga rela rasanya ninggalin dia walau 1 menit saja, abis dia kan cantik amet.. ntar cowok disebelah pada jair lagi J
Tiba-tiba sms berbunyi.
“ Daniel bodoh, gua tunggu loe di pluit village 1 jam dari sekarang, jangan pura-pura ga kenal gua deh, loe ga mau kan gua lompat lagi di mal?”
“ astaganaga.. ini cewek gila kemarin? Gimana dia bisa ada nomor gua, bener-bener gila” kata gua, Agnes mulai risih karena gua sering liatin hp.. kebetulan gua lagi ada di pluit village saat itu.
Filmnya juga baru mulai, dan gua merasa ga mungkin ninggalin Agnes, bisa-bisa gua gagal deh jadi calon pacar dia. Tapi gua juga takut, tuh cewek gila bakal lompat beneran. Gua pun cari alasan ke Agnes mau ke toilet, untungnya dia senyum-senyum aje. Setelah keluar gua langsung nelepon si cewek reseh.
“ Loe pikir gua ini pusat layanan sosial ya, kalau butuh psikolog, loe bisa ke dokter di sekitar pluit, ngapain sih cari-cari gua?”
“ Ape? Loe mau bilang gua bermasalah pribadinya? Buruan loe kesini, karena loe uda hina gua, waktu loe gua potong setengah jam.”
“ Kagak mau”
“ Yakin?” kata dia. “ uuuuuh reseh loe ya, sekarang loe dimana?” kata gua nyerah dan terpaksa.
“ HOkben..” kata dia, “ yauda gua kesana,”
Gua ga habis pikir gimana dia bisa punya nomor gua, setelah inget-inget iklan Axe cewek yang miscall untuk dapatin nomor gua, akhirnya gua yakin dia pake cara itu, dasar emang gadis ambisius yang gagal jadi artis, iklan pun diikutin. Gua ngeliat dia lagi berdiri, dia ada didepan gua.
“ Masuk.’ Kata dia berjalan antri di tempat makan.
“ Mau makan apa?” kata dia.
“ Kagak lapar, buruan kenapa?”
Dia pesan berbagai macam dan saat di kasir, dengan santai bicara. Sama tukang kasir.
“ Mbak, pacar saya yang bayar..”
“ Lah, kok gua yang bayar.?” Kata gua bingung, dengan santai dia pergi gitu aja cari tempat duduk. Si mbak yang gendut penjaga ngeliat gua dengan pikiran mungkin “ DASAR COWOK PELIT” akhirnya gua bayar. Dan duduk disamping dia.
“ Kenapa sih loe ngerepotin gua, dosa gua apa sih? Kok gua jadi kayak orang ngerasa aneh gini hidupnya?”
“ Loe jangan ngerusak mood makan gua dengan pertanyaan-pertanyaan ga penting deh. “
“ Heh.. ga penting, loe yang ga penting gua. Kenal kagak, kok pake acara mau bunuh diri segala?”
Dia ngeluarin isi tasnya ke gua. Sebuah album diary, terbungkus plastik transpalan.
“ Neh buat loe. “ “ Woi, gua bukan banci diary, ga perlu gini-ginian”
“ Ambil aja bego, dikasih bukan terima kasih?” kata dia, “ Gua kagak minta!”
“ dia letakin buku di meja, “
Saat itu, gua kaget setengah mati pas Agnes muncul. dia ngeliat gua dengan wajah emosi, kebetulan tempat restorant hokben deket escalator turun di mal itu.
“ Daniel, loe ini, berengsek juga ya..” kata Agnes mungkin mikir gua cowok berengsek karena bertemu cewek lain disaat kencan sama dia.
“ Nes, loe salah paham..” kata gua berusaha jelasin, “ Jangan dekat-dekat gua, gua mau balik, bye”
Patah deh hati gua, lesuh ga bergairah. Si Angel muncul. dan berkata dengan santai.
“ Sekarang, loe bisa nulis kesedihan hati loe di diari ini..”
Gua ga tau mau berkata apa-apa lagi, gua hanya terdiam, Angel narik tangan gua, sambil berkata.
“ Kalau dia ga mau sama loe, gua mau kok sama loe..”
“ LOE ITU WANITA SAIKO YANG GAK AKAN PERNAH GUA MAU JADIIN PACAR. PERGI DARI HIDUP GUA.” TERIAK GUA.
Semua orang memperhatikan amarah gua, Angel terdiam. Dia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan gua, gua bener-bener marah saat itu sampai-sampai baru menyadari kalau gua uda melakukan tindakan yang gak seharusnya gua lakukan, gua mempermalukan Angel didepan umum. Gua pulang saat itu, dengan diary hadiah dari dia. Tapi gua ga bisa nutupin kemarahan dan kesedihan karena gagalnya kencan gua sama Agnes yang akhirnya nge-blacklist gua dari calon pacar dia, 1 tahun ,10 ajakan kencan bukan waktu yang sebentar. Hancur seketika image gua.
***
Setelah dipikir-pikir gua bener-bener ga enak sama Angel, dia emang aneh, tapi ga seharusnya gua permalukan dia,. Gua pun iseng-iseng liat diary yang dia kasih, bentuknya emang bagus, tapi kayaknya barang bekas gitu, gua pun meletakkan di di meja gua. Gua masih ada nomor dia dan gua pun sms dia untuk bilang
“ Maaf ya kemarin, gua bener-bener diluar kendali dan ga seharusnya bilang loe sekasar itu”
Dia ga balas, tapi gua pikir itu uda cukup lah, kan setidaknya gua uda minta maaf. Seminggu kemudian, dia sms gua, ngajakin gua ketemu.
“ Hari ini, di pemakaman umum puri, gua ada disana jam 2. Loe datang ya..”
Siapa yang meninggal? Kata gua dalam hati, tapi gua akhirnya pergi juga. Dia nyambut gua disana, kita hanya berdua, dalam hati gua berkata. “ Neh cewek, acting apalagi ya? Jangan kayak film ketika cinta bertasbih, pake acara ke kuburan. Kita berhenti di satu makam yang masih terlihat berusia 2 tahun. Tertulis nama yang gua rasanya ga gitu asing.
“ Angie , meninggal sekitar 2 tahun lalu.”
“ Ini siapa ya?” Tanya gua melihat dia terduduk menaburkan bunga.
“ Saudara kembar gua?” kata dia.
HAH, gua terkejut ketika tau dia kembar. Satu aja uda aneh seperti ini, apalagi dua? Dalam hati gua.
“ Kenapa dia bisa meninggal?”
“ agar buat bisa hidup?” kata dia dan gua mulai merasa dia acting lagi.
“ AH, aneh loe, gua serius ini?”
Angel terdiam, Air matanya berjatuhan. Dia bercerita, ia terlahir kembar yang tidak begitu indentik. Kakaknya Angie, memiliki tubuh lebih sehat dan gemuk. Sedangkan dia kurus tidak begitu sehat. Suatu hari, ia mulai sekarat karena penyakit ginjalnya yang begitu buruk, Angie, kakaknya merasa tidak ingin kehilangan sang adik, berpikir menyumbangkan satu ginjalnya untuk dia, semua berjalan dengan baik, sampai akhirnya malah Angie yang kondisinya memburuk akhirnya meninggal. Ntah ini benar atau tidak, kok rasanya kayak film korea gitu dalam hati gua.
“ Ini kayak film korea ya?” kata gua dan dia ngeliat gua dengan melotot.
“ Dasar bego loe, gua emang cantik, tapi gua ga pernah kepikiran mau jadi artis.”
“ Sorry, kan Cuma iseng canda biar suasana ga sedih gini..”
“ Ya uda gua mau pulang, mungkin setahun gua gak akan ketemu loe, semoga kalau uda setahun lagi, gua kembali, loe uda berubah?”
“Gua akan merasa bersyukur sekali kalau dia ga muncul lagi dalam setahun kalau bisa selamanya “ kata gua dalam hati menilai Angel kalau ngomong seolah-olah gua suka dia,
Ntah gua merasa dia aneh, atau gimana gitu, gua pura-pura menyenangkan hati dia.
“ Emang loe mau kemana Angel?”
“ Mau tau aja ya?”
“ Ye.uda bagus ditanya, malah digituin” kata gua keki. “ Gua mesti mewujubkan impian saudara kembar gua yang belum tercapai selain saat ini?”
“ Saat ini? Kenapa emang dengan saat ini”
“ Nanti loe akan tau sendiri.”
Itulah kalimat terakhir Angel ke gua. Gua pulang ke rumah, dan mulai berpikir sosok Angie yang gak gitu asing buat gua, gua memutar otak gua dalam-dalam tapi ga nemu-nemu juga, hingga saat gua bengong, gua ngeliat buru diary yang dikasih Angel, gua baru menyadari selama ini, ternyata diseparuh halama belakang buku itu uda ada tulisan yang ada sebelumnya. Tulisan itu sepenggal kisah Angie yang membuat gua tersadar kalau ternyata kita ini pernah chating di IRC waktu jaman gua kuliah.
Sekarang gua paham, kenepa Angel merasa sok kenal gua, dia hanya mengikuti apa yang Angie tulis tentang gua, karena dulu kita memang dekat, dia sempat cerita kalau dia bermasalah dengan kesehatan. Tapi ga pernah gua pikir dia uda ga ada. Gua semakin paham, apa maksud Angel untuk mewujubkan impian Angie, salah satunya bertemu gua. Gua coba hubungin Angel dan saat itu dia sedang di airport menunggu boarding.
‘ Angel. Sebenarnya gua uda paham sekarang, bisa kita ketemu?”
“ Setahun lagi kalau gua uda balik, sekarang gua senang, ternyata kakak gua ga salah milih tentang sosok cowok yang dia kagumi, itu adalah loe, loe adalah pria terakhir yang menjadi tempat curhat dia disaat-saat dia sedang butuh semangat, dan gua berterima kasih.’
“ Gua bener-bener minta maaf, gak tau kalau semua uda kayak gini?”
“ ok, gua pergi dulu, gua mau masuk pesawat. JANGAN TANGISI KEPERGIAN GUA,KARENA GUA AKAN KEMBALI SETAHUN LAGI.”
“ Mulai deh aktingnya..” kata gua dalam hati.
Ya , angel mungkin akan pergi dalam satu tahun. Tapi gua akan menunggu saat dia kembali, mengenal dia dengan hal-hal yang ingin gua tau, walaupun dia jago acting, tapi gua yakin, dia adalah orang yang ditakdirkan untuk hidup gua, setahun, itu bukan waktu yang lama, karena kalian juga tau kan? Mengejar agnes yang setahun gagal aja gua mampu.
Semoga gua bisa menunggu dia kembali, karena gua sepertinya jatuh cinta sama dia? Hidup ini memang sebuah legenda yang unik dan tidak akan bisa ditebak, sekarang gua semakin percaya, cinta tidak akan lari kemana-mana bia tuhan sudah memberikan jalannya. Ini memang cinta yang bodoh, sepertinya lebih baik gua sebut my stupid love.
pengarang : agnes donovar
sumber kompasiana
My Last Valentine
Aku pernah bertanya dalam hatiku, apa yang aku cari ketika di hari semua orang memberikan kasih sayang. Sedangkan aku tetap di sini untuk terdiam, bertanya siapa yang akan memberikan aku sebuah coklat ataupun setangkai mawar merah yang artinya aku disayangi. Dan ternyata hingga kini usiaku 20 tahun, tak seorang pun yang memberikan hadiah, namun tahun ini aku mendapatkan sebuah hal yang tak pernah aku pikirkan. Hadiah dari kakekku.
Ia datang menempuh jarak yang cukup jauh dengan sepeda tuanya yang layak untuk dimuseumkan. Bunyi sepeda yang mengiris dengki dan ngilu. Namun ia tetap setia datang untuk memberikan aku sebuah hadiah. Aku membuka pintu utama rumahku ketika ia datang memarkir sepedanya di halaman rumahku. Ia tersenyum menatapku dengan membuka topi tua klasik Cinanya. Usianya yang sudah 70 tahun tampak terlihat dengan rambutnya yang sudah memutih.
“Kakek kok siang-siang gini datang , apa ga kepanasan?”
“Gapapa. Mana mamamu?” Tanya Kakek
“Dia lagi pergi ke rumah tetangga..?”
“Oh.. ya sudah tak apa? Kamu kenapa tidak kuliah?”
“Ya, ampun kakek ini kan hari libur . Hari Minggu. Kakek pikun ya?”
“Ah.. maaf, Kakek lupa. Ini Kakek ada hadiah kecil untuk kamu?
Kakek memberikan aku sebuah hadiah dalam kotak kecil kusam yang berwarna merah. Tampak dekil dan aku menyentuhnya dengan sedikit jijik lalu membukanya tampak sebuah liontin anting berbentuk bunga matahari perak.
“Apa ini.. ?
“Ini hadiah untuk kamu, Cuma ada satu. Satunya lagi ilang. Ini saja baru kakek temukan pas lagi beres-beres gudang, sayang kalau dibuang. Itu hadiah berkesan kakek untuk kamu.?”
“Hah.. mana jaman aku pake ginian..?”
“Hehehe.. ya simpan saja kalau kamu tidak suka?”
“Oh..kakek mau masuk dulu ga?”
“Kakek mau duduk di teras rumah saja. Kamu ambilkan kakek teh hangat saja?”
“Oo.. ya sudah, tunggu ya..!”
Beberapa saat kemudian aku keluar dengan sebuah teh hangat sisa milik ayahku yang sedang pergi bersama ibu. Memberikan teh tersebut di meja teras, menatap wajah kakek yang sedang termenung memandang halaman rumahku yang dipenuhi ikan mas di kolam kecil.
“Kek. Ini air tehnya..!”
“Makasih.. kamu kenapa kok Valentine gini masih di rumah?”
“Hm.. kakek tau Valentine juga ya.. kirain ga ada jamannya!”
“Enak saja. Biar tua gini.. kakek juga pernah muda lah!”
“Oh gitu ya..”
Aku memperhatikan wajahnya yang termenung. Keringat basah yang bercucuran di keningnya terlihat menyatu dengan keriput tua di garis wajahnya. Lalu ia tiba-tiba mengajakku bicara.
“Kamu kenapa tidak punya pacar sampe sekarang?”
“Ga tau , Kek. Nasib jelek kali. Emangnya kenapa?”
“Ga pa pa. Kakek juga pernah berpikir sama kayak kamu kok. Tapi jangan cemas Agnes cucuku. Takdir cinta manusia itu akan selalu ada..!”|
“Lah.. kok bisa ngomong gitu. Kan Agnes ga jelek-jelek amat, Kek. Kenapa masih single ya. Iri deh sama temen temen yang punya pacar di Valentine gini.!!”
“Hehehe.. kakek ada cerita buat kamu. Mau denger..?”
Aku mulai males mendengarkan dongengnya yang selalu kudengar sejak kecil. Namun kesepian dalam rumah juga membosankan. Akhirnya aku terdiam mendengarkan kisahnya saja. Toh tidak ada salahnya.
*****
Di masa lalu.
Martin ( Kakekku) adalah seorang pria pemalu dalam segala hal. Bahkan hingga ia duduk dibangku SMA ia tidak mendapatkan kekasih yang ia inginkan. Namun ia bertaruh dengan seorang rekannya akan membawa seorang wanita di hari Valentine. Ia pun bertekad memamerkan wanita itu pada harinya. Dengan segenap usaha dan waktu yang sempit ia pun mulai mencari-cari. Dari adik kelas yang cantik hingga kakak kelas yang cantik semuanya ia coba cari untuk menjadi pacarnya.
Namun tidak ada satupun yang berhasil membuat hatinya luluh. Wajah Martin tidak jelek-jelek banget untuk menjadi pria jomblo. Ketika ia pulang sekolah dengan sepedanya yang masih ada hingga sekarang ia pake. Bannya kempes karena tertancap paku. Ia pun terpaksa mendorong sepeda itu hingga ke rumah. Di dalam perjalanan. Seorang gadis muda berlari memukul kepalanya dengan keras, gadis itu tampak pucat. Martin kontan marah
“Ngapain sih kamu pake mukul kepala aku. Sakit tau?”
Gadis itu tampak pucat dan tidak bicara. Ia hanya mengerakkan tangan seperti memberikan sandi kepada Martin untuk mengerti maksudnya.
“Apa sih. Ga ngerti ah.. gila ya kamu?”
Gadis itu terus mengerakkan tangannya. Wajahnya seperti meminta pertolongan. Martin mengira gadis itu tidak waras. Lalu pergi ketakutan. Tapi gadis itu tidak menyerah begitu saja, ia pun menarik lengan baju Martin. Martin pun semakin marah.
“Eh orang cacat ngapain sih ganggu aku. Ngomong aja ga bisa. Uda sana pergi”
Gadis itu terdiam. Ia menangis. Dan Martin menjadi tak enak hati berkata kasar. Lalu berkata
“Emang ada apa sih?” tanya Martin
Gadis itu menarik tangan Martin untuk mengikutinya. Memasuki sebuah tepi hutan kosong. Ketika mereka tiba. Terlihat seekor anak burung terjatuh dari kandangnya yang terdapat di atas rumah pohon belimbing. Martin mengerti maksud gadis itu, ia hendak meminta tolong mengembalikan burung kecil itu di atas pohon. Ia hanya berpikir mengapa gadis itu harus peduli terhadap burung kecil yang tak ada artinya tersebut. Untungnya bayi burung kecil itu tidak terluka. Ia selamat ke kandangnya , gadis itu tampak senang. Wajahnya yang sedih kemudian berseri seri.
“Uda kan. Sana pulang..?” ujar Martin
Martin pun meninggalkan gadis itu begitu saja. Namun gadis itu menempuk badannya dari belakang.
“Kenapa lagi?”
Gadis itu mengambil sebuah tangkai pohon kecil menuliskan sesuatu di tanah liat. Lalu Martin membacanya.
“Maaf aku bisu, aku tulis disini saja. Nama aku sapa?”
“.. oh nama aku Martin, kamu?” jawab Martin mengapa gadis ini dari tadi berkelakuan aneh,
“Angel…” tulisan itu berkata
“Oh.. Angel ”
Gadis itu kemudian menuliskan tulisan kembali
“Terima kasih. salam kenal”
“Ok. Sama sama.. aku pulang dulu ya. Kamu pulang sana.. “
Martin berjalan meninggalkan Angel. Namun Angel terus mengikuti pria itu. ia menjadi risih namun tidak berusaha peduli. Ia terus menuntun sepedanya dan gadis itu terus mengikutinya, ia semakin emosi.
“Ngapain sih kamu, ikutin aku terus?”
Gadis itu terdiam kemudian menunjuk rumah di sampingnya. Martin yang tampak marah ikut terdiam memperhatikan rumah di pinggir jalan yang cukup besar.
“Itu rumah kamu?” tanya Martin dan Angel mengangguk tanda ya.
“Oh.. sorry kirain kamu ikutin aku terus. Kalau gitu pulang sana. Aku mau pulang juga!”
Martin memastikan gadis itu telah masuk ke rumahnya, hatinya tenang. Ia berpikir gadis itu cantik namun sayang ia bisu. Andai saja ia tidak bisu ia akan terlihat sempurna. Ketika beberapa meter berjalan. Gadis itu kemudian kembali berlari mendekatinya. Nyaris saja Martin naik pitam namun ketika gadis itu muncul dengan alat pompa ia mulai mengerti kebaikan gadis itu. Martin menatapnya gadis itu yang baik hati. Kemudian mereka berpisah.
Keesokan harinya.
Martin sedikit emosi ketika sahabatnya Hendra tak henti-henti mengejek dia tidak laku. Hari Valentine semakin dekat. Namun ia belum saja mendapatkan gadis impian. Akhirnya ia pun memutuskan bolos dari pelajaran selanjutnya. Ia menarik sepedanya kabur dari sekolah dengan ejekan teman-temannya. Ia mengayuh arah sepedanya tampak arah. Kemudian hujan turun. Ia terhenti di sebuah pohon kecil untuk berteduh dari hujan besar tersebut.
“Sialan Hendra , pake ngeledekin gua. Dia ga tau aja cewek impian gua kayak apa. Emangnya gua murahan kayak dia semua juga diembat! Bikin keki aja!”
Ketika ia mengeluh. Hujan tak semakin mengecil namun semakin besar. Tiba tiba muncul Angel gadis bisu yang ia jumpai dengan sebuah payung berjalan melihatnya. Gadis itu kemudian menyapanya dengan tepukan tangan. Martin yang sedang melamun sedikit kaget ketika melihat Angel.
“Ngapain kamu ujan-ujan keluyuran?”
Kali ini gadis itu tidak lagi terdiam , ia mengambil tas yang berisi buku kecil kemudian menuliskannya.
“Habis pergi lihat burung kemarin. Ingat?”
“Oh. Inget , ngapain dilihatin terus. Emang itu burung kamu?”
“Bukan. Itu burung tak dikenal. Kasian takut jatuh lagi. Dan ternyata tidak. Kamu keujannya ya?” tulisnya
“Ya, iyalah emang kalau disini berdiri ngapain?”
“Tunggu ya.. aku pulang ambil payung buat kamu?”
“Hah, ga usah.. repotin aja..”
Angel tersenyum kemudian berlari bersama payungnya menembus hujan lebat. Mungkin ia tidak mendengarkan suara larangan Martin karena hujan besar membisingkan suasana. Beberapa saat kemudian gadis itu kembali dengan pakaian yang basah walau mengunakan payung. Ia tersenyum sambil memberikan payung itu pada Angel.
“Idih. kamu ngeyel amet sih. Uda bilang jangan! Liat deh kamu jadi basah kuyup gitu”
“Ga pa pa.. aku uda biasa. Ini payung pake ya.. aku mesti pulang dulu!”
“Terus aku balikin payung ini gimana?”
“Kamu masih inget kan rumahku. Ntar kalau sempat kembalikan, kalau tidak sempat ya sudah buat kamu saja!”
“Oh.. ya udah!”
Martin melihat gadis itu berlari menghilang diantara hujan. Ternyata Angel berlari di sebuah tempat orang lain berteduh. Ia melihat seorang ibu yang terdiam menunggu hujan dengan payung yang ia tidak pakai. Kemudian memberikan payung itu pada ibu tersebut, ia berhenti dijalan tadi sebelumnya ia berkata pada ibu itu untuk meminjam payungnya sesaat karena tidak mungkin ia pulang ke rumah mengambil payung. Lalu payung yang ia gunakan sekarang ia berikan kepada ibu itu. Payung miliknya kini dipakai oleh Martin
***
Martin menuju rumah gadis itu untuk mengembalikan payung yang ia pinjam hujan lusa lalu. Ia tiba ke rumah yang cukup besar. Namun tampak sepi, ia mengetuk pintu dan kemudian muncul Angel menyambutnya. Tampak basa-basi Martin mengembalikan payung tersebut. Ia menatap wajah Angel yang cukup cantik dari kepala hingga kakinya. Dan mulai berpikir.
“Mungkin kalau Angel aku bawa ke Valentine nanti. Mereka bakal kaget ya. Cantik. Tapi dia kan bisu. Gimana ntar jadi ejekan lagi! “
Ia pun melewatkan angan-angan itu. Dan pergi menuju sekolahnya. Angel menatap pria itu dengan tersenyum. Melambai-lambaikan tangannya terlihat girang memberikan salam perpisahan. Di sekolah, kembali terjadi perdebatan dengan Hendra
“Tin, Valentine itu besok. Mana cewek kamu?” ledek Hendra dan Albert terdiam sambil berpura pura menulis
“Udalah Tin. Kita tau kok. Kamu homo hahaha” seluruh kelas tertawa dan Martin mulai tidak tahan
“Gua bukan homo. Gua ada pacar. Namanya Angel !!”
Seluruh isi kelas yang bising menjadi sunyi mendengar ucapan Martin. Hendra tidak percaya begitu saja.
“Oh.. kalau gitu besok buktikan. Tapi kalau sampe dia ga ada atau kamu cuma bohong. Kamu kita anggap homo, semua orang uda pikir gitu juga. Ok!!”
“Ok!!”
Martin terlanjur mengeluarkan janji yang tidak bisa ia pungkirin. Sepanjang perjalanan ia mulai berpikir kesalahan fatal yang ia katakan. Namun tidak ada jalan lain selain menjalankan semuanya dengan terpaksa. Ia pun pergi menuju rumah Angel. Angel menyambutnya dengan gembira. Lalu terlihat kaget mendengarkan ajakan Valentine dari Martin.
“Mau ga kamu besok ikut Valentine Day di sekolahku?”
“Emang boleh?” tulis Angel.
“Boleh.. tapi janji satu hal ya! Sama aku!”
“Apa?”
“Maaf sebelumnya. Jangan pernah tunjukin ke semua orang kalau kamu itu bisu?”
Wajah Angel seketika terlihat murung,walau tersinggung ia pun bersedia menyanggupinya. Martin pun mengatur semuanya. Mulai dari semua pembicaraan yang tidak boleh menunjukkan ia adalah seorang bisu. Hingga penjemputan dan apapun yang dapat membuatnya tidak malu karena membawa Angel ke sekolahnya. Hari itu pun ditunggu.
Keesokan harinya.
Martin terpaku ketika menjemput Angel dengan sepedanya. Gadis itu terlihat cantik dengan gaun putihnya. Ia pun membawanya ke sekolah. Di sekolah telah terlihat semua murid yang membawa pasangan masing-masing. Ketika Martin dan Angel tiba. Semua mata terpaku tak percaya. Mengapa Martin bisa membawa seorang gadis cantik. Termasuk Hendra. Lawan taruhannya.
“Ini Angel. Pasangan gua!” kenal Martin pada Hendra yang juga langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kemudian keduanya meninggalkan Hendra dengan perasaan malu karena harus mengakui kehebatan Martin. Pesta berakhir sukses dengan kemenangan Martin. Kemudian Martin dan Angel dapat pulang dengan senyuman besar. Dalam perjalanan, Angel menepuk pundak Martin dari sepedanya.
“Kenapa?”
“Mau anterin aku ke rumah pohon burung itu ga?” tulis Angel
Martin pun melaju sepedanya ke rumah pohon tersebut. Ketika mereka tiba.Angel menangis histeris. Ini pertama kalinya Martin mendengar suara pertama dari gadis itu. Ia menangis karena burung kecil itu terjatuh lagi dan kali ini terluka cukup parah hingga kakinya mengalami luka. Martin dan Angel tidak dapat berbuat apa apa selain membawa burung itu ke rumah Angel. Setelah mengobati lukanya . burung itu dirawat di rumah Angel.
“Kamu kenapa begitu peduli sama burung kecil ini”
“Karena burung ini hidup di kandang yang dibuat oleh Kakek untuk aku sebelum meninggal?” tulis Angel.
“Oh..”
Lalu Angel pun bercerita bahwa ia memang datang ke kampung Kakeknya untuk mengambil barang-barang yang hendak dipindahkan dari rumah kakeknya, jadi ia hanya menikmati liburan di sini. Hingga ayah dan ibunya datang menjemputnya.
“Jadi kamu akan pergi dong?” tanya Martin
“Iya.. kapan-kapan kamu datang ya ke daerah aku di Jawa?”
“Hm. Kalau ada waktu datang dong. Kan rumah ini tetap perlu dijaga.”
“Iya pasti kok.. lagian aku masih lama disini.. tenang aja!”
Martin pun semakin dekat dengan gadis itu. Setiap hari mereka selalu merawat burung itu bersama. Hubungan yang semakin dekat dari hari ke hari. Hingga Hendra memergoki Martin bersama gadis itu dan menyadari gadis itu cacat. Ia mulai berambisi membuat malu Martin di seluruh kelasnya.
Ketika Martin pergi ke sekolah dan semua memandangnya lucu. Ia tak mengerti apa yang mereka tertawakan hingga ketika ia tiba di kelasnya. Muncul tulisan.
“PACAR MARTIN ITU CACAT ALIAS BISU. KASIAN DEH”
Martin spontan marah. Dan menghapus tulisan itu, namun semua orang mulai tau. Dan ia pun menjadi malu karenanya. Hendra datang menghampirinya
” Ternyata levermu ama gadis cacat ya hahahaha”
Mendengar ejekan itu . Martin marah dan menghajar Hendra, mereka terlibat perkelahian dan dihukum oleh guru mereka.
Martin yang telah malu, menjadi bodoh sehingga ia mulai berpikir untuk memperbaiki nama baiknya dengan memacari seorang adik kelas yang ia tidak cintai. Mereka pun jadian.
Sementara itu Hendra mengunakan kesempatan ini untuk bertemu dengan Angel. Ia pun membongkar semua tujuan Martin kepada Angel.
“Jadi dia deketin kamu cuma buat bikin aku malu karena dia keliatan laku, punya pacar. Padahal dia cuma manfaatin kamu. Mana mau dia sama kamu. Cacat. Bisu gitu” kata Hendra
Angel berlari menangis mendengarkan kata kata itu. Ia mulai curiga ketika melihat Martin menghilang sejak beberapa hari lalu tanpa pernah menemuinya. Ia tiba di rumahnya penuh air mata. Hatinya terluka. Sedangkan Martin tidak pernah tau jika rahasia tujuannya kepada Angel telah dibongkar oleh Hendra. Ia memang tak pernah mengunjungi Angel untuk beberapa hari karena kekasih barunya selalu ingin ditemanin setiap saat.
***
Angel merawat burung kecil itu hingga kembali normal. Ia pun berpikir untuk mengembalikan burung itu ke rumah kecilnya. Ketika ia mencoba memanjat ke rumah pohon itu ia terjatuh. Martin tiba tiba muncul dan menolongnya. Namun Angel mendorong tubuhnya dengan wajah marah. Martin menjadi bingung.
“Kok kamu marah, kenapa?”
Angel tidak berkata apapun. Ia pergi begitu saja meninggalkan Martin Tanpa sadar ketika terjatuh. Liontin anting yang Angel kenakan terjatuh satu di lantai. Martin mengambilnya lalu mengejar gadis itu yang sedang berjalan dengan kaki kesakitan. Martin berusaha memanggil Angel. Namun ia tidak mengerti mengapa gadis itu marah padanya. Ia pun menghentikan langkah gadis tersebut. Angel mengeluarkan sebuah tulisan.
“Aku memang cacat. Tapi aku ga bodoh. Aku bukan mainan yang bisa kamu gunakan buat acara Valentine kamu sebagai wanita pajangan! Terlebih buat taruhan kamu sama temen kamu!!”
Martin sontak kaget ketika rahasia yang ia simpan rapat. Ia melihat Angel menangis dan hatinya merasa tak enak. Lalu membiarkan gadis itu pergi. Ketika gadis itu semakin menjauh ia menyadari kesalahanya. Lalu berteriak
“Angel Maaf, Maaf !”
Angel terhenti , namun hatinya terlanjur sakit. Ia pun meninggalkan pria itu seorang diri. Martin menatap liontin anting di tangannya. Ia merasa tidak pantas untuk bicara dengannya. Kemudian kembali ke rumah pohon kecil burung tersebut. Ia pun ingin menembus kesalahannya terhadap Angel. Rumah pohon itu tampak rusak karena dibangun seadanya. Ia pun ingin memberikan hadian kepada Angel dengan membuat rumah baru untuk burung-burung yang akan hidup di sana.
Martin pun menjadi sibuk setiap harinya. Dengan penuh perjuangan ia membangun rumah tersebut. Dan berhasil dengan sempurna tiga hari kemudian. Rumah burung di atas pohon itu menjadi indah dan rapi. Ia pun segera menuju rumah Angel. Angel sesungguhnya selalu memperhatikan apa yang dilakukan Martin setiap harinya. Ia menyadari laki laki itu tidak seburuk yang ia pikir. Namun ia sadar kepergiannya sesaat lagi akan tiba. Ia pun sadar dirinya yang cacat dan bisu hanya menjadi celahan Hendra bila bersama Martin.
Ia pun meminta pembantunya untuk bilang kepada Martin kalau ia telah kembali ke kampung halamannya. Martin tampak shock mendengarkan kepergian gadis itu begitu cepat. Ia termenung bersalah, kemudian memberikan liontin anting yang dijatuhkan Angel kepada pembantunya agar diberikan kelak bila bertemu kembali. Dengan air mata yang jatuh membasahi pipi. Angel pun menatap kepergian Martin penuh duka. Martin pun kembali ke rumah dengan perasaaan sedih.
Beberapa hari kemudian Jepang datang menginvasi Indonesia. Daerah tempat tinggal Martin menjadi salah satu konflik. Ia pun harus segera mengungsi bersama orang tuanya. Sebelum ia pergi ia sempatkan untuk melihat rumah burung kecil di atas pohon. Tampak burung kecil itu menjadi dewasa dan hendak terbang. Dan ia menemukan sesuatu di rumah tersebut.
Sebuah liontin anting yang ia titipkan kepada sang pembantu dan sebuah surat kecil tulisan Angel di kertas.
“Terima kasih atas rumah kecil ini. Kelak mungkin kita tidak akan pernah sadar kita adalah sebuah takdir. Simpanlah satu liotin ini sebagai kenangan terakhir yang bisa kuberikan kepadamu. Jika kita berumur panjang kita akan bertemu, jika tidak biarkan kehidupan lain menanti kita. Satu di hatiku. Satu di hatimu untuk selamanya”
Martim menangis dengan berat hati ia menyimpan liontin tersebut. Dan ia pun mengungsi untuk selamat dari perperangan. Angel pun menghilang dengan selamanya. Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu. Setelah perang usai. Martin pergi ke Belanda untuk kuliah dan kembali dengan menikahi seorang wanita yang akhirnya menjadi nenek Agnes. Ia tak pernah menyadari liontin itu tersimpan dan masih ada hingga ia membersihan isi gudangnya.
*****
Kembali ke masa kini.
Agnes tanpa terasa menitikkan air mata ketika mendengarkan kisah kakeknya. Tidak seperti biasa ia selalu mengantuk ataupun beralasan untuk tidak pernah niat untuk mendengar. Kali ini kisah tersebut telah meruntuhkan sanubarinya untuk mendengar kisah tragis cinta tersebut. Hanya satu pertanyaan yang bisa ia berikan kepada sang kakek.
“Kakek apa yang akan kakek lakukan bila bisa bertemu Angel lagi”
“Itu tidak mungkin.. dia mungkin telah meninggal usia kakek sudah 70an sekarang, ketika dulu ia lebih tua 3 tahun dari kakek. Mungkin telah meninggal. “
“Ya.. jawab dong kalau andai saja!”
“Ok. Kakek mau bilang satu hal sama dia. Kisah Valentine antara kakek dengan dia adalah kisah terakhir yang paling indah dalam hidup kakek. Karena itulah Valentine pertama kakek”
Angel memeluk kakeknya. ia begitu terharu terhadap kisah cinta sang kakek.
***
Beberapa tahun kemudian Agnes mendapatkan seorang laki laki yang ia cintai dan akhirnya menikah. Dalam sebuah undangan yang tak terduga, datang seorang wanita tua dengan sebuah tongkat di tangannya bersama sang cucu. Nenek itu mengenakan kalung yang tak asing bagi Agnes. Nenek itu memberikan ucapan selamat. Agnes hanya memandang nenek itu seperti asing namun tidak pada kalung ya ia gunakan.
Kakek yang duduk di kursi paling ujung. Mendapatkan giliran untuk bersalaman. Kakek melihat dengan jelas liontin yang nenek itu pake. Air matanya terhanyut begitu saja. Sang nenek bertanya kepada cucu itu melalui cucunya yang mengerti bahasa isyarat tangan dari sang nenek.
“Kakek, nenek saya ingin berkata sesuatu pada kakek “
“Apa nak?”
“Kakek sudah tua tak perlu malu menangis di hadapan anak anak muda hehehe” ledek nenek itu
“Siapa nama nenekmu?”
“ANGEL..”
Tamat
pengarang : agnes davonar
suber kompasiana
Kamis, 09 September 2010
Arti Kebaikan Sesungguhnya dalam Hidup Setelah Membaca Kisah Ini
” Saat Terindah Dalam Hidupku Adalah Bersamamu, Saat Tersedih Dalam Hidupku Adalah Kehilanganmu” Agnes Davonar, penulis.
Namanya Daniel, cowok yang baru berusia 24 tahun. Wajahnya.. kata orang sih gak ganteng, ngak pinter dan juga ngak atletis. Sampai detik ini, temen-temen masih mikir? Kok bisa ya dia jadi pacar gua? Padahal sumpah mati mereka tau, gua gak pernah berharap punya pacar kayak dia. Banyak yang bilang kalau wajah gua yang lumayan cantik bila jalan sama dia? Bakal seperti antara majikan dan pembantu.
Mungkin awalnya demikian, tapi dari seorang Daniel. Gua belajar banyak tentang bagaimana menghargai seorang laki-laki, bagaimana memperlakukan laki-laki dan terakhir bagaimana mengerti arti cinta itu sesungguhnya.
Suatu hari, gua lagi asyik online. Teman-teman gua, semua uda pada mulai eksis di dunia facebook. Rasanya kalau gua gak gabung, bisa jadi gua dianggap gadis kampung. Padahal orang kampung pun uda pakai facebook. Lupakan sejenak kisah stupid itu, yang pasti dari facebook. Gua bisa kontak-kontakan lagi sama teman-temen gua dari jaman pipis di celana sampai sekarang ngerti kalau umur gua uda cukup tua sebagai cewek, 23 tahun.
Nah, karena baru aja putus cinta. Rasanya gua alergi banget sama foto-foto mantan gua yang nangkring di facebook gua, jadi tugas gua malam itu adalah menghapus semua foto-foto mantan gua. Tapi semakin gua perhatikan foto-foto kenang-kenangan kita, kok rasanya gua jadi sedih sendiri ya. Sampai tanpa sadar gua jadi nangis, padahal yang minta putus juga gua, hal kecil sih, gara-gara dia mau sekolah di luar dan gua gak setuju. Apa daya, bokapnya jenderal dan dia ajudan. Pisah deh hubungan kita,
Saat gua menangis, chat online di Facebook nyala, seseorang muncul dan berkata memperhatikan gua sedang menghapus semua foto-foto gua. Dia bilang
“ Lagi putus cinta ya? “ Kata dia.
Awalnya gua mau cuekin, tapi kayaknya bakal menarik juga ya kalau gua marah-marah dan maki-maki orang ini, soalnya gua perhatiin, kita gak kenal sama sekali.
“ Sok tau loe?” kata gua,
“ Ya tau dong, kan gua juga lagi putus cinta, senasib deh..”
Kalimat dia yang bikin gua langsung nyegir. Penasaran sekaligus merasa senasib. Singkat kata, walaupun gua ga kenal dia, akhirnya kita malah jadi curhat-curhatan. Gua jadi tau juga, kalau dia putus sama pacarnya karena gak cocok setelah 5 tahun pacaran. Dalam hati gua berkata, kalau 5 tahun segitu lamanya dibilang kagak cocok, jadi selama 5 tahun itu ngapain ya?.
Akhirnya kita gak bicara lagi setelah malam itu, tapi dia sempat mengatakan nama dia ke gua.
“ Gua Daniel, thanks uda mau temenin gua ngobrol malam ini?”
Gua hanya senyum-senyum manggut, setau gua, harusnya gua yang curhat, kok malah jadi dia. Ya sudahlah, setidaknya dia uda bikin malam ini berwarna. Kita pun pisah, tanpa bicara dan gua sempat mengenalkan diri gua dengan bilang, “ Panggil gua Angel aja, kalau perlu blackAngel.”
“ Kenapa harus BlackAngel, kenapa ga WhiteAngel”
Gua terdiam dan offline dari facebook gua. Bukan urusan dia kalau gua mau jadi white or black, yang pasti hari itu menjadi hari perkenalan kita.
***
2 bulan kemudian.
Sahabat gua Agnes, tiba-tiba nikah. Dia ngundang gua datang ke kawinan dia. Gua tau, tentunya tau banget rasanya ke undangan seorang diri. pasti di bilang kagak laku atau parahnya perawan tua. Kalau bukan karena Agnes ini teman baik gua waktu jaman smp, pasti gua gak mau datang. Dengan terpaksa gua ajak adik gua, Teddy. Walaupun dia itu masih kecil, setidaknya orang-orang bakal kepikiran dia pacar gua kalau ga kenal. Cara yang jitu untuk membuat gua lepas dari julukan jomblo.
Seperti yang gua duga, undangan bakal dipenuhi temen-temen gak jelas. Akhirnya gua hanya bisa mojok sambil menikmati jus jeruk, karena udangan berdiri, gua harus rebutan sama banyak orang. Nah, saat gua uda menemukan satu bangku, gua mau lompat, eh tiba-tiba nenek-nenek tua nyerobot gitu aja. Jus di tangan gua jatuh dan tanpa sengaja kena sama cowok yang lagi duduk disampingnya. Omg.. gua jadi parno sendiri ngelihat tuh cowok kemeja putihnya jadi berwarna belang.
“ Sorry..” kata gua dan cowok itu natap gua dengan perasaan kesal tentunya.
“ Gapapa..” kata dia bangkit dari kursi dan pergi keluar ruangan, banyak yang lihatin gua, akhirnya gua terpaksa keluar dari ruangan pernikahan itu daripada dilihatin banyak orang.
Saat gua keluar, cowok yang tadi ketimpa jus gua, sedang bersih-bersih dengan tissue. Gua memperhatikan dan mendekat ke dia.
“ Sorry ya sekali lagi, tadi ga sengaja banget.”
“ Gapapa, tapi kok loe ga asing ya buat gua?” kata cowok itu.
“ Masa sih, maybe gua mukanya pasaran kali ya..”
“ Oh, gua inget. Loe temen facebook gua.. Angel ya namanya?” kata dia dan gua berpikir bisa jadi juga soalnya kan facebook itu sesuai tujuannya, menghubungan anda dengan semua orang.
“ iya benar, emang nama loe siapa?”
“ Gua Daniel, dulu kita sempat chat. Tapi uda lama banget..” kata dia dan gua pura-pura senyum and merasa inget..
“ Mungkin ya,. “
Dia pun menjelaskan kalau Agnes ini masih ada hubungan teman sama dia, akhirnya lupa deh kejadian jus jeruk tumpah itu. Sebenarnya sih, gua ga ada minat sama sekali ketika melihat wajah dia. Gak ganteng dan gak menarik, Cuma menang tinggi dan putih aja. Level gua terlalu tinggi dalam menilai pria, kita bicara banyak tapi ala kadarnya, beruntunglah adik gua muncul dan akhirnya hendak membawa gua pergi. Gua pun pamitan, tiba-tiba dia nanya.
“ Angel, boleh minta nomor telepon ga?”
“ Heh..” mulut gua terkunci, rasanya gak mau kasih, tapi melihat perlakuan gua sama baju dia, akhirnya gua pun kasih.
Dia tersenyum. Dan akhirnya pesta berakhir dan kita pun berakhir, ini gua sebut. Takdir kedua kita , setelah facebook online dulu.
***
Benar kata nenek gua, yang namanya jodoh, gak akan lari kemana-kemana. Gua kembali ditakdirkan ketemu sama si Daniel. Dia emang ga pernah nelepon atau sms gua setelah gua kasih nomor telepon gua. Tapi kita kembali ketemu saat tiba-tiba motor bebek gua mogok di jalan. Astaga, neh motor pas bawa dari rumah masih ok-ok aja. Kok tiba-tiba mati dijalan. Padahal tujuan gua naik motor ini Cuma mau beli makanan anjing gua di depan rumah. Gua bengong di jalan, tiba-tiba, si Daniel itu muncul. begonya lagi sampai detik itu gua ga lupa nama dia.
Entah bagaimana dia muncul, tapi motor gua beres saat itu juga. Saat gua Tanya kenapa bisa ada disini, dia bilang, dia mau ke rumah temen buat main futsal di deket Puri. Takdir yang aneh, walaupun dia sudah menolong motor gua yang ternyata businya lepas saat gua rem. Gua ga bilang terima kasih, tapi pergi gitu aja. Saat di depan toko anjing, gua baru merasa salah, harusnya gua bilang thks or apa gitu. Akhirnya gua berjanji dalam hati gua, kalau dia muncul lagi dalam hidup gua, gua bakal bilang terima kasih.
Sepertinya Tuhan emang uda mengatur semuanya, sekali lagi kita ketemu. Tapi kali ini, dalam keadaan berbeda. Saat itu, foto dia muncul di halaman depan facebook gua, foto dimana dia disitu lagi pakai baju kemeja dan terlihat lebih keren dari sebelumnya yang hanya pakai kaos oblong. Gua pun mengirimkan pesan di wall dia, dan berkata.
“ thks buat waktu itu di jalan, lupa bilang thksnya..” kata gua dan beberapa menit kemudian dia balas.
“ Sama-sama, sering-sering aja ya.. “ maksud dia ini ngeledekin gua supaya sering-sering mogok gitu apa gimana? Gua kaga ngerti. Tapi semua wall-wall di facebook kita berlanjut dengan kesapakatan kalau gua bakal traktir dia.
Kita janjian dan akhirnya untuk pertama kali dia nelepon gua. Gua bilang, gua akan ngajak dia makan di pizza hut puri. Kebetulan ada harga diskon buat berdua, hahaha, jangan pikir gua ini pelit ya, tapi emang lagi pengen aja. Kita janjian malam itu. Dia datang, dan kita bicara panjang lebar. Mengenal Daniel lebih dalam tentang siapa dia, yang pasti dia ini ternyata tinggal di daerah yang gak jauh dari tempat gua. Anaknya menarik,sopan dan yang pasti lugu sekali. Gua bukan cewek yang bodoh dalam menilai, tapi gua yakin banget,. Daniel itu terlalu polos sebagai cowok, apalagi ditambah dengan kalimat dia tentang kisah cinta dia yang berujung kalau dia di selingkuhi sama pacar dia,.
Saat-saat asyik lagi ngobrol. Tiba-tiba mantan gua muncul bersama gadis lain. Gua bingung, katanya dia mau kuliah di China. Lah kok tiba-tiba malah gandeng cewek. Gua memperhatikan dia berjalan, akhirnya dia sadar gua ada disana. Gua bangkit dan mendekatin dia.
“ Katanya loe ke China? Kok malah asyik pacaran?” kata gua emosi. Mantan gua sepertinya lebih berani membalas emosi gua dengan kalimat yang lebih menyakitkan.
“ Mau gua ke China atau Asyik pacaran? Ini kan bukan urusan loe? Loe kan bukan siapa-siapa gua?” mendengar kalimat itu gua langsung sakit di hati.
“ Maksud loe apa sih?” kata gua.
“ Eh, Angel, uda cukup ya loe mengontrol hidup gua, gua uda muak selama ini sama hubungan kita, loe pikir loe ini kecantikan hingga bisa suruh-suruh gua seenak hati loe. Gua senang akhirnya kita putus walau dengan alasan ke China. Karena gua sudah bosen lihat tingkah loe yang sok otoritir”
Mendengar kalimat itu, tangan gua spontan menampar dia. Rasanya sakit sekali mendengar orang yang pernah gua cintai bicara demikian. Daniel bangkit, menarik gua perlahan. Mengajak gua duduk. Gua ingin menangis, tapi gua menahan semuanya.
“ Gua mau pulang “ ucap gua langsung berjalan meninggalkan tempat makan, Daniel mengikuti gua sampai ke tempat parkir.
“ Angel.. “ teriak Daniel dan melihat dia,. Gua langsung menangis. Menangis karena harga diri gua sebagai perempuan telah hancur oleh hinaan mantan gua. Dia memeluk gua. Dan kalimatnya yang indah membuat gua tersadar untuk berhenti menangis.
“ Angel, jangan menangis untuk orang yang menyakiti loe, tapi menangis untuk kebahagiaan loe karena akhirnya loe tau siapa pria itu..”
Daniel benar, gua gak boleh menangis karena orang stupid itu, harusnya menangis karena bahagia akhirnya gua tau cinta dia itu palsu.
***
Daniel seperti obat bagi kehidupan gua setelah makan siang berantakan itu, gua banyak menghabiskan waktu sama dia. Tapi gua gak pernah menganggap dia sebagai apapun selain teman. Lucunya, dia seperti banyak waktu untuk orang seperti gua, dia rela belajar main tenis untuk bisa main sama gua. Dia rela ke salon bareng gua sekedar creambath, padahal rambutnya kan pendek. Tapi semua dia lakukan untuk apa, gua masih bertanya-tanya dalam hati. Yang pasti hal itu biar menjadi rahasia dia.
Tapi gua sempat menunjukan kalimat yang mungkin menurut gua sangat keterlaluan. Suatu ketika. Didepan sahabat-sahabat gua. Seorang teman bertanya sama gua.
“ Angel loe jadian ya sama Daniel?”
“ Heh, ga salah loe? Mana mungkin, Daniel itu kan bukan tipe gua, ga level lah ya..” gua mungkin hanya ingin bercanda saat itu, tapi saat itu Daniel muncul. gua terdiam. Dia hanya tersenyum. Gua yakin dia mendengar kalimat itu, dan waktu berjalan gua melupakan semua kalimat jahat gua itu sama dia.
Daniel memang pria yang sangat baik, dia tidak pernah merasa sedih dengan kalimat-kalimat gua. Dia tetap selalu setia ada dalam hidup gua. Dia rela menjaga anjing gua di rumah saat gua pergi keluar kota sama keluarga. Padahal gua tau dia alergi sama bulu anjing. Jadi kalau pas gua jemput anjing gua, muka dia merah-merah gitu. Pas gua Tanya, dia bilang cuma salah makan padahal akhirnya gua tau, dia itu alergi bulu anjing.
Entah apa yang dipikiran Daniel. Mengapa dia sangat baik sama gua. Lama-kelamaan gua jadi mempertanyakan kebaikan dia. Di suatu malam, entah karena gua lagi bad mood karena habis rebut sama nyokap. Gua langsung mempertanyakan semua yang ingin gua tau.
“ Kenapa sih, loe ini ini baik sama gua?” Tanya gua.
“ Gua baik sama siapapun kok, buat apa jahat sama orang?” jelas dia ngambang.
“ Tolong jujur, loe ini suka gua apa nggak, dan kebaikan loe ini ada maksud untuk merebut hati gua apa gimana?”
Daniel terdiam menatap wajah gua hampa dan berkata.
“ Angel, gua mungkin suka sama loe, tapi rasa suka gua? tidak akan sebesar keinginan gua untuk berharap menjadi kekasih loe, menjadi sahabat loe saja sudah cukup bagi hidup gua. Ngerti..”
“ Tapi gua ga mau dibaikin sama loe, gua gak mau loe salah paham. Gua Cuma ingin loe tau, kebaikan loe itu bikin gua merasa bingung, karena gua sama sekali gak kepikiran loe jadi pacar gua.”
“ Ya, gua tau kok. Gua pun ga kepikiran sama kesana. Tenang aja..”
Tapi gua tetap ragu dengan jawaban dia, sejak saat itu gua putusan untuk gak mau ketemu dia. Gua juga merasa risih dengan gosip dari semua orang kalau kita adalah kekasih. Sebagai cewek, rasanya Daniel tidak pantas untuk gua. Itu lah kesombongan yang selalu gua pertahankan. Sejak saat itu, gua selalu menghindari Daniel. Ga angkat telepon dia, sampai lebih buruknya menghapus dia dari facebook gua. Gua tau, dia sering mencari gua, sering kirim pesan ke facebook gua, mempertanyakan mengapa gua harus menghindar dan membenci dia secara tiba-tiba. Tapi gensi yang tinggi untuk menjawab akhirnya membuat gua melupakan dia tanpa ampun. Gua bilang lewat pesan facebook.
“ Jangan pernah muncul dalam hidup gua, kalau emang loe anggap gua teman, kalau loe muncul itu hanya bikin gua stress.” Ya, kalimat gua yang kasar untuk seorang Daniel yang tanpa salah.
3 bulan kemudian.
Adik gua Teddy, mengalami sebuah kecelakaan motor. Kakinya patah dan lebih buruknya lagi nyawanya terancam karena dia kehilangan darah yang sangat banyak. Golongan darah adik gua termasuk langkah, berjenis 0, sedangkan stock rumah sakit kosong, akhirnya gua terpaksa meminta tolong sama teman-teman. Celakanya mereka semua gak ada yang punya jenis golongan darah itu. Dokter bilang, dalam waktu 24 jam, stock darah harus ada. Gua cemas. Gua gak mau kehilangan adik gua, setelah kehilangan bokap gua karena meninggal.
Gua terus berdoa dan menulis status gua di facebook tentang kebutuhan darah 0 untuk adik gua. Karena terlalu stress akhirnya gua malah ketiduran dan pasrah. Tiba-tiba saat gua terlelap, suster bilang ke gua. Adik gua sudah mendapatkan donor. Gua begitu bahagia. Darah yang paling sulit itu akhirnya ditemukan. Gua ga terlalu mikir siapa yang mendonorkan darah itu karena lebih mementingkan adik gua selamat dulu karena akan operasi. Tuhan memberkati adik gua, dia selamat dan akhirnya lolos dari masa kritis.
Saat gua lagi santai, suster yang tadi kasih info donor tanpa sengaja bertemu. Gua pun bertanya, siapa donor yang berbaik hati, gua ingin mengucapkan terima kasih. Suster itu bilang.
“ Dia cowok, umurnya 24, tinggi, putih, tapi dia menolak untuk disebutkan namanya. Abis donor langsung pergi gitu aja, uda saya suruh istirahat dulu, tapi gak mau, katanya ada keperluan, padahal darahnya banyak loh yang diambil.”
Ya siapapun dia, gua berterima kasih. Saat gua sudah mulai tenang. Dan adik gua sudah bisa bicara. Seorang sahabat menelepon gua. Dan berkata hal yang sangat mengejutkan.
“ Angel. Daniel kecelakaan mobil. Dia kritis di rumah sakit pik.”
“ Kok bisa?” Tanya gua dalam hati.
“ Loe mau jenguk gak?”
Bodohnya lagi, saat itu gua putuskan untuk tidak menjenguk. Gua masih merasa malu untuk bertemu dia walaupun temen gua bilang dia kritis. Gua heran, sebenarnya gua ini makluk ciptaan tuhan yang gimana sih? Kok gua tiba-tiba gak punya hati untuk seorang yang baik seperti Daniel walau dia sedang kritis.
Seminggu kemudian, gua mendapatkan kabar kalau Daniel dipindahkan ke rumah sakit Singapura untuk perawatan yang lebih baik. Gua masih gak bergeming. Lama-lama gua jad penasaran juga dengan kondisi Daniel. Sampai akhirnya, gua mencuri-curi waktu dengan melihat facebook dia. Sebuah wall dari sahabatnya membuatnya gua sangat terpukul. Tulisan yang membuat gua merasa menjadi gadis yang sangat berdosa. Status terakhir Daniel yang terbaca setelah beberapa hari sebelum kejadian dia kecelakaan,
“ Daniel, adik Angel masuk rumah sakit, dia butuh golongan darah 0. Loe bukannya golongan darah 0. “
“ Iya, gua tau,, gua lagi otw kesana..”
gua jadi teringat kalimat suster tentang sosok Daniel. Dan gua akhirnya paham, mengapa dia gak mau sebutin nama dia saat mendonor, orang semulia ini yang rela menolong tanpa pambrih telah gua lewatkan dalam hidup gua. Gua sangat menyesal. Dengan segara cara gua mencari tau keberadaan Daniel. Gua mencoba telepon dan sms tapi telepn dia ga aktif. Sampai akhirnya gua menyerah. Gua hanya bisa berdoa dia lekas sembuh sehingga gua bisa ketemu dia
tapi rasanya semua itu hanya jadi mimpi. Karena sahabat gua berkata dan membuat tubuh gua lemas.
“ Daniel uda disisi tuhan”
Hati gua hancur. Retak dan sangat menyesal. Bahkan gua gak sempat mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan ketulusan dia disisi gua. Kalau saja gua bisa menarik waktu dan mengubah segalanya, gua akan meminta maaf dan menyadari betapa dia sangat berharga lebih dari arti seorang kekasih.
Dia adalah seorang sahabat yang telah mengajarkan gua tentang arti cinta kasih, tentang sebuah pengorbanan dan kehidupan.
Daniel, mungkin loe gak akan pernah jadi kekasih gua. Tapi loe akan menjadi bagian dalam hidup gua. Dan biarkan gua meminta izin untuk mengatakan kepada dunia kalau loe adalah kekasih gua, walau terlambat.
Semoga kisah ini menjadi kisah yang memberikan arti bagi kalian untuk mengerti kebaikan diatas segalanya.
kini gua berpandapat. berkenalan dengan orang tidak harus dengan fisik yang indah ataupun mulut yang manis. tapi kejujuran dan kebaikan seseorang hanya bisa kita ngerti saat orang itu pergi.
pengarang :Agnes donovar
sumber: kompasiana
Angel I’m Sorry: Kisah Tragis buat Cewek yang Suka Sia-siakan Cowok
“ Yang tercinta, kau adalah kisah terindah dalam hidupku. Tanpamu, aku hanya menjadi bagian tak berharga di dunia ini” agnes davonar.
Pernahkah loe merasa kehilangan? Apapun itu, rasanya pasti gak enak. Kehilangan apapun di dunia ini. Rasanya sulit untuk diterima, seperti apa yang gua kisahkan saat ini. Kehilangan dalam hidup gua yang terbesar. Kehilangan seseorang yang mungkin awalnya hanya sebagai permainan dalam hidup gua. Permainan yang pada akhirnya mengajarkan gua untuk menjadi orang yang lebih serius menghargai dia. Walau terlambat, gua percaya. Andai saja, kata maaf dari dia gua terima. Mungkin hidup gua ga akan menyesal seperti saat ini.
Gua pernah bilang sama nyokap gua, kalau gua hanya akan serius dalam mencari pasangan hidup kalau sudah melihat cowok itu berkorban untuk gua. Nyokap gua juga selalu bilang ke gua, kalau loe ini sebagai anak gadis, lebih baik tidak banyak mencari pacar, carilah suami. Gua Cuma bisa ketawa kalau nyokap bilang gitu, umur gua kan masih 23 tahun. Masih mau main-main dan menikmati masa muda gua, mungkin kalau gua hidup di jaman nyokap gua, itu penting, sekarang kan jaman modern, biarkanlah gua menjadi diri gua yang apa adanya.
Gua akui, gua ini termasuk idaman setiap laki-laki. Gua akui banyak cowok yang deketin gua. Gua akui, gua termasuk orang yang suka hubungan tanpa status kebading ikatan resmi. Gua mungkin jahat sudah nolak ratusan cowok yang mencoba pengen jadi pacar gua, gua mungkin jahat sudah sakitin banyak cowok yang pernah deket sama gua. Tapi, hanya satu cowok yang benar-benar bikin gua sadar semua yang gua lakukan itu salah, namanya Daniel. Walaupun namanya Daniel, dengan kejamnya gua memaksa nama dia jadi Denny. Sesuai kemauan gua.
Dia datang dalam hidup gua saat kita ga sengaja nonton di Puri. Saat itu, kalau gua gak salah inget. Lagi trend film 3D, kita nonton film UP. Dia muncul bersama teman gua yang jumlahnya 4 orang, temen gua bilang Daniel itu baru selesai kuliah dari Yogyakarta, dalam hati gua berkata, “ Yaila, segitu banggannya temen gua kenalin temen yang balik dari yogyakarta, kalau dari Kanada sih baru deh boleh bangga”. Jadi kesan pertama gua tentang dia adalah cowok kampung. Kita pun nonton dan selesai itu, kita makan di aklingan deket puri.
Bagi gua makan dimana saja sama saja, walaupun itu deket jalanan yang ga ada lampu. Kita makan, dan tiba-tiba Daniel dengan percaya dirinya minta nomor telepong gua. Karena gua merasa gak enak norak, akhirnya gua kasih aja nomor esia gua, dengan kalimat sombong terakhir.
“ Oh ya kalau mau nelepon, sms dulu ya. Soalnya gua jarang ngangkat telepon kalau ga ada jadwal”
Temen-temen gua pasti bilang gua norak kayak direktur karena mau nelepon aja mesti bikin jadwal, pada kenyataannya emang jadwal gua padat sekali dengan antrian cowok-cowok yang mau nelepon gua, masih untung gua angkat, jadi boleh dong gua sedikit jujur. Daniel anaknya cukup tinggi, sedikit berewok walau usianya masih 25 tahun. Gayanya kayak pemain basket, walaupun giginya ga rata, yang bikin heran kenapa juga dia kuliah di Yogya kalau kampungnya asli Jakarta.
Singkat cerita, akhirnya kita berpisah. Sebenarnya gua lagi deket sama satu cowok yang menurut gua cocok untuk jadi target gua sebagai kekasih, dia uda sering jalan sama gua, hubungan kita tanpa status dan mau naik level ke pacaran, tapi gua masih nunggu waktu yang tepat. Saat gua lagi asyik ngobrol. Tiba-tiba si Daniel sms gua, dan bilang kalau gantungan mini di hendphone gua jatuh dan dia nemuin pas kemarin balik ke aklingan dan si penjual ngasih. Gua jadi inget, kalau hendphone gua kan ribet abis dengan gantungan yang banyak, pantesan gantungan picachu gua ilang, akhirnya gua balik sms dia.
Kita pun janjian ketemuan di mal Puri. Gua emang mau ke Puri buat beli sesuatu, ga ada salahnya gua ketemu dia disana walaupun sebenarnya ga ada niatan sih mau ketemu. Jam 2, gua datang. Kita sms-an dan akhirnya sepakat ketemu di Hero. Dia muncul sambil memberikan gantungan kesayangan gua.
“ Thks you.” Kata gua.
Tanpa basa basi, tiba-tiba dia nunjukin dua tiket nonton.
“ Angel, maaf, gua tadi beli tiket nonton. Temen gua tiba-tiba ga jadi nonton, loe mau ga nonton?”
“ Hah” dalam hati gua, neh orang ga kreatif amet sih ngajak nontonnya,bukan premier lagi, XXI biasa. Tapi karena kebaikan dia nemuin gantungan gua, akhirnya gua ga bisa nolak, kita pun nonton. Saat di dalam bioskop. Kita diem-dieman. Sampai akhirnya gua ngerasa ngelihat seseorang yang ga asing duduk di depan baris gua, suara cowok yang kok ga asing gitu. Karena bioskop gelap, akhirnya gua jadi penasaran dan jadi ga enak gitu nontonnya, Daniel nanya ke gua.
“ loe boring ya, apa filmnya ga seru?” Tanya Daniel melihat tingkah gua.
“ Kagak sih, Cuma kayaknya minuman gua agak manis, gua mau yang ga manis.”
“ Kalau gitu gua beli dulu ya. “ tawar Daniel. Gua hanya tersenyum. Seperti seorang ratu yang di layanin dengan baik. Daniel kembali dengan minuman yang gua mau, akhirnya gua mulai tenang dikit, tapi tetep merasa mengenal suara dan bentuk cowok yang ada di depan baris gua.
Ketika bioskop bubar, gua langsung mau lihat siapa tuh cowok yang bikin gua penasaran. Tapi orang-orang pada berdiri dan akhirnya gua gak bisa jawab deh rasa penasaran gua. Gua minta izin ke toilet sama Daniel, didalam toilet ada satu cewek yang cantik. Dia disamping gua, gua melempar senyum karena terpesona dengan cewek yang mungkin kayak model. Ketika gua keluar, si cewek juga keluar ditungguin sama cowok. Astaga, akhirnya gua tau, kenapa gua ga penasaran sama suara ga asing yang ada didepan gua, ternyata itu suara cowok yang punya hubungan tanpa status dengan gua, Anton.
Gua ga nyangka Anton yang selalu bilang cintanya untuk gua ,ternyata dibelakang gua ga lebih dari lelaki buaya darat. Ngelihat gua muncul, dia seperti parno gitu. Gua mencoba memasang wajah gua paling marah supaya dia sadar kalau gua tau dia jalan sama cewek lain. Dengan entengnya dia bilang
“ Loe kenal sama cewek itu?” kata temen ceweknya.
“ Kenal, kita temanan.” Kata Anton yang bikin gua marah, gua langsung deketin dia, melempar tamparan tangan gua. Banyak orang yang ngeliat gua ngelakuin itu, termasuk Daniel.
Daniel muncul, dia menarik gua untuk pergi dari tempat yang sudah jadi tambahan bioskop baru di depan toilet dengan pemain gua dan orang brengsek bernama Anton. Gua nangis, ketika merasa disakiti oleh Anton. Harga diri gua jatuh sejatuh-jatuhnya, Daniel mungkin belum tau apa yang terjadi. Dia coba nenangin gua dengan beliin gua yogurt eskrim rasa vanilla.
“ Cobaain ini, bisa bikin enak loh.”
“ Sok tau, mana bisa ekrim bikin hati panas jadi tenang.”
“ Bisa, gua aja sering kok kalau lagi sedih makan eskrim. Loe tau ga? Dokter biasanya ngerayu anak kecil dengan eskrim. “
“ Emangnya loe pikir gua anak kecil?” kata gua kesal.
“ Nggak sih, tapi lihat deh gigi gua, ga rata kan, soalnya gua ga mau dengerin nyokap gua, ga mau dibawa ke dokter gigi, walaupun dirayu eksrim. Kalau saja dulu gua nerima tawaran eskrim mungkin gigi gua ga berantakan kayak gini “
Mendengar cerita Daniel yang nunjukin giginya kaga rata, bikin gua ketawa dan lupain sejenak rasa sakit hati gua.
“ Tuh kan ketawa, artinya eskrimnya bikin tenang kan”
Daniel-daniel, ini orang kayak anak kecil banget, padahal yang bikin gua ketawa bukan eskrim, muka dia yang kocak itu bikin gua ketawa. Akhirnya gua mencurahkan isi hati gua ke Daniel saat itu juga, gua cerita kalau Anton itu siapa, gua cerita kalau gua sakit hati. Daniel mendengar dengan wajahnya yang lugu seperti orang bloon. Kemudian dia bilang ke gua.
“ Gua juga sering disakiti cewek, buktinya tau gak, pacaran 5 tahun sama mantan, tiba-tiba dia pindah Ke china, boro-boro bilang putus, ini ilang gitu aja. “
“ Wah, sedih amet nasib loe” kata gua.
“ Ya nasib lah kalau muka pas-pasan kayak gini hehehe.”
“ Mungkin nama loe ga bawa hoky, gimana kalau namanya gua ganti.”
“ Jangan dong, itu nama pemberian dari nenek gua.”
“ Ga mau tau, nama loe didepan gua jadi Denny aja.”
“ Kenapa mesti Denny.” Tanya Daniel.
Ga mungkin gua cerita karena Denny itu nama mantan pertama gua yang uda putus, walaupun sampai sekarang gua masih keinget, tapi nama Denny juga gua kasih anjing kecil gua. Gua ga mau dia tau,tapi gua bilang “ Denny itu nama kesayangan gua, kalau nama loe Denny, artinya loe bakal jadi orang kesayangan gua?” kata gua dan bodohnya lagi si Daniel mau-mau aja.
Gua punya cita-cita setinggi langit, ingin jadi penulis terkenal. Ingin seperti J.K rowling. Walaupun tulisan gua jeleknya minta ampun, gua selalu minta saran ke teman-teman yang mungkin bilang bagus. Tapi pas gua kasih liat ke Denny, dia malah bilang gini.
“ Ga bagus Ngel, jelek ceritanya..” kata Denny, kalau sudah gitu dalam hati gua berkata, neh orang kalau jujur kok terlalu jujur, ga bisa bohong dikit kek bilang bagus, polos amet. Dan gua marah.
“ Kalau gitu besok, loe mesti bikin cerita lebih bagus dari gua, loe bisa nilai tulisan gua jelek, ayo bikin”
“ Yaila Angel, bikin skripsi aja gua gagal terus, apalagi suruh bikin cerita?”
“ Ga mau tau, kalau ga bikin, loe ga usah jadi teman gua lagi..”
“ Kok gitu, kita kan uda jadi teman sejak 3 bulan lalu, setiap minggu jalan kan? Masa mau putus jadi teman gitu aja”
“ Ya gitu deh, pilihan loe Cuma itu, tapi kalau cerita loe bagus.. gua bakal kasih hadiah?”
“ Apa tuh hadiahnya?”
“ Loe naik pangkat jadi pacar gua?”
Ngedengar hal itu, Denny Cuma senyum-senyum manyut. Padahal gua Cuma bercanda, tapi sepertinnya dia benar-benar percaya yang gua bilang.
“ Ok, gua akan bikin kisah yang menarik supaya loe jadi pacar gua”
“ Hehehe, coba aja, tapi kalau jelek resikonya tau kan?”
Sebelum perjanjian itu, gua dan Denny emang sering jalan bareng, tapi itu pun rame-rame dengan teman-teman. Tidak ada yang istemewa dalam hubungan kita, yang gua tau tentang dia, dia itu Cuma suka futsal, pernah suatu hari dia suruh gua temenin dia main futsal, gua tolak mentah-mentah dan bilang.
“ Adik gua suruh temenin nonton badminton aja gua tolak, loe kok berani-beraninya ajak gua nontonin loe main futsal, kayak ga ada kerjaan aja” mungkin kalimat gua ini kasar, tapi Denny Cuma santai bilang.
“ Ya, maaf deh, kaga tau. Hehehe”
Apapun yang gua lakukan ke dia, dia Cuma bisa ketawa dan say Maaf. Lama-lama gua kok ngerasa bingung, kenapa neh orang ga bisa marah, kenapa neh orang ga bisa nolak kalau di suruh-suruh. Gua suka nyuruh dia anterin tulisan gua ke majalah-majalah, karena gua mau tulisan gua masuk majalah, lucunya lagi selalu ditolak dan kalau uda gitu dia yang bakal gua marahin. Saat gua marah pun, dia Cuma senyum dan berkata.
“ Coba lagi ya, nanti gua bantu kirimin deh” kata Denny, padahal dia ngaterin pake motor dia sendirian, gak pake pos, karena gua maunya benar-benar langsung dikasih ke redaksi majalah.
Waktu berjalan, seorang cowok deket sama gua lagi, namanya Martin, dia cowok yang ganteng dan menurut gua ganteng banget. Usianya lebih tua dari gua dan pastinya tipe cowok idaman semua cewek. Kita kenalan saat lagi di undangan, dikenalin sama saudara gua. Sampai akhirnya gua deket dan mulai sering pergi sama Martin, Daniel yang sering sms dan ngajakin gua jalan gua cuekin. Gua merasa Denny sudah cukup di hidup gua, walaupun dia adalah bagian dalam hidup gua saat-saat gua lagi jomblo.
Suatu malam, Martin datang ke rumah, nyokap gua sebenarnya sudah suka dia, anaknya sopan dan kebetulan satu daerah sehingga dia kalau ngomong sama nyokap pakai bahasa kampung. Malam itu, Denny datang, dia mengetuk pintu dan pembantu gua bilang dia datang, gua langsung ke depan. Gua bingung kenapa neh anak muncul didepan rumah gua.
“ Kenapa?” Tanya gua terganggu.
“ Gua mau datang, mau kasih lihat tulisan yang pernah loe minta.” Kata dia dan gua bahkan sudah lupa pernah minta dia bikin cerita.
“ Ooo. Kata gua”
“ Oh ya. Disini juga ada lagu loh, buatan temen gua Shandy. Dia bikinin ini pas gua bikin cerita ini.”
“ Oh ya, kreatif sekali..” puji gua bikin senang dia.
“ Yauda gua baca dulu, nanti gua kasih nilai kalau cerita loe ini bagus.”
“ Tapi inget loh janji kita?” kata Denny.
“ Janji apa ya?”
“ Kalau bagus kita akan naik pangkat jadi pacaran kan”
“ Oh iya..” kata gua merasa bodoh sekali neh orang percaya saja kata-kata gua.
“ Den, gua sibuk neh ada tamu, loe pulang dulu ya..”
Akhirnya Denny pulang, gua sama nyokap dan Martin akhirnya ngobrol lagi. Saat malam, gua ngebaca kisah Denny. Kisah yang diceritakan tentang seorang anak yang cacat bisu tapi bisa bermain musik dengan indahnya, dalam kisah itu dijelaskan kalau sang anak yang cacat walaupun di kucilkan mampu menunjukkan ke dunia kalau dia itu terlahir tanpa sia-sia di dunia ini. Sebenarnya gua terharu dengan kisah ini, tapi ga mungkin gua bilang bagus ke Denny, itu sama saja bikin gua jadi pacar dia. Menerima dia jadi kekasih gua.
Besoknya gua nelepon dia Daniel dan bilang kalau cerita yang dia tulis itu jelek, artinya cerita itu lebih buruk dari cerita gua. Daniel Cuma bisa bilang,
“ Ya mungkin untuk dibaca sama loe Angel, tapi kalau orang lain bilang bagus gimana?”
“ Yee, gua ini kan penulis, jadi tau jelek dan kagak jelek. Gua jamin kalau di kasih ke redaksi, pasti ditolak mentah-mentah..”
“ Iya sih, ya sudah gapapa. Gua gagal jadi pacar loe, tapi gak gagal kan jadi teman loe?”
“ Hm.. kita masih teman kok, tapi sorry ya kalau akhir-akhir ini gua agak sibuk, gua lagi deket sama cowok, sepertinya dia merasa sangat terganggu kalau gua pergi sama cowok lain.. gitu loh, Den, ngerti ya..”
“ Oh gitu..” jawab Denny terdiam.
“ Tapi uda dengerin belum lagu yang dibikin untuk kisah itu..”
“ Nanti deh kalau sempat, emangnya lagu nyambung gitu sama cerita”
“ Sebenarnya lagu itu gua reguest ke teman gua, gua kasih ke loe. Sebab loe itu terindah untuk gua Angel.”
Kata kata Denny yang bikin gua jadi bengong. Merasa bersalah, mencari alasan untuk menghindari dari dia. Dia bilang ke gua, dia mau coba kirim cerita itu ke majalah, gua hanya tertawa. Untuk bikin dia semangat gua kasih tau sesuatu.
“ Loe ga akan gagal jadi teman gua kalau naskah itu masuk ke majalah, artinya perteman kita ini ga sia-sia kan, ilmu menulis gua masuk ke loe?” cerita gua dengan sombongnya, padahal dia ga pernah belajar nulis ada juga gua paksa nulis dan baca cerita gua.
Sejak saat itu gua mencoba untuk tidak lagi mencari dia dan berharap juga dia ga cari gua. Sampai akhirnya, gua semakin dekat dengan Martin. Saat itu bahkan kita mau tunangan, terlalu cepat memang, tapi apa mau dikata, cinta memang buta. Yang bikin gua kesal lagi, saat-saat moment tunangan akan semakin dekat, Denny muncul lagi, dia membawa sebuah berita yang menurut gua buruk. Dengan bangganya dia bilang.
“ Angel, cerita gua masuk ke majalah, artinya cerita gua bagus dongJ. Dan loe bisa dong jadi pacar gua”
Kata Denny didepan nyokap, Martin.
“ Apa-apaan sih loe, ga tau ini gua lagi mau tunangan ya?” teriak gua.
Sebenarnya tunangan itu ga resmi, karena ga ada orang tua Martin tapi dia datang dengan sebuah cincin untuk mengikat gua. Gua merasa ga enak dengan kalimat itu, gua usir Denny dari rumah gua. Dia itu ingin bikin gagal tunangan gua apa, didepan beberapa tamu yang datang dari keluarga gua.
“ Maaf, Angel, gua Cuma ingin mengatakan sesuatu..”
“ Cukup pergi dari rumah gua..” usir gua ke Denny.
“ Angel dengerin gua sekali ini aja.. dengerin sebagai Denny.”
“ loe ga pantes jadi Denny lagi, sekarang loe Daniel..”
Dengan wajah malu, Daniel pergi. Gua bingung kenapa dia datang dengan membuat gaduh, sambil membawa majalah dimana tulisan dia dimuat, seperti ingin menghina saja. Tunangan itu pun gak jadi dilakukan karena nyokap merasa ga baik sebuah acara sacral dan ditunda. Martin mungkin kecewa. Tapi ternyata dibalik semua itu, gua menemukan semua yang gua ga tau selama ini, Martin ternyata seorang pria yang sudah punya istri di kampung dan itu gua tau dari seorang yang cerita ke gua.
Temen gua bilang di kampungnya Yogyakarta Martin uda beristri, dia lagi mau cerai, walau bagaimanapun gua akhirnya nanya ke Martin, dia ngaku,. Dan gua sakit hati sekali. Suatu malam yang sedih itu gua nangis, gua merasa tersakiti. gua mau ngelupain Martin, dan hidup baru lagi. Pada kenyataannya waktu berlalu Martin balik lagi sama bininya. Artinya gua benar-benar ga salah pilih, temen gua pun cerita sesungguhnya. Kalau Daniel sebenarnya uda tau siapa Martin sejak dulu, karena Martin itu mahasiswa yang sama dengan dia. Artinya Daniel ga naik kelas dong kok bisa ga lulus barengan kata gua.
Lebih terkejutnya lagi temen gua bilang, si Daniel sengaja datang untuk mencegah pertunangan gua karena dia ga mau gua disakiti sama Martin yang memang nakal. Daniel di ancam untuk ga cerita apapun tentang Martin, karena Martin ngacem bakal bikin masalah. Dan semua ini terbuka, lalu gua pun nanya sama temen gua, kemana Daniel sekarang, kok dia ga pernah muncul ya?’
“ Lah emangnya loe gak tau, temen macam apa sih?”
“ Daniel balik ke Yogyakarta tuh,?”
“ Ngapain, “ “ ambil S2.”
“ Eh iya Angel, gua lupa, dulu sebelum dia pergi, dia nitip cd buat loe. Isinya gua belum cek, gua ambil dulu dikamar” saat itu gua lagi dirumah temen gua.
“ Kenapa bisa nitip ini ke loe?”
“ dia bilang loe ga akan mau ketemu dia, jadi dia nitip ini sebagai permintaan maaf dia”
Gua pulang setelah itu, gua baru sadar ternyata Daniel itu telah menyelamatkan gua dari cinta palsu. Gua ngeliat kalimat di video, untuk Angel. Pas ga puter, isinya permintaan maaf Daniel, tapi diselepin dengan sebuah kalimat kalau dia rindu sama gua, dia sayang gua. Dia minta maaf untuk melakukan ini, karena dia sebenarnya merindukan kebersamaan kita sebagai sahabat, ga berharap apapun untuk naik pangkat. Dia minta maaf kalau ternyata ceritanya bisa naik ke majalah karena itu semua hanya iseng untuk member gua semangat kalau kegagalan itu dimulai karena rasa egois yang berlebihan.
Ya Daniel benar, gua terlalu egois menilai semua yang gua lakukan benar. Semua yang gua tulis bagus, semua yang gua bilang benar. Dia adalah korban dari apa yang dia bilang gua egois, bahkan saat-saat terakhir menyalamatkan hidup gua, gua masih mengusir dia. Dia selalu minta gua untuk dengerin lagu yang dia request untuk gua, gua mencoba mendengar setelah lagu itu ada di kamar gua. Saat gua mendengar lagu itu, gua benar-benar menangis. Lagu yang benar-benar membuat gua ga kuasa merasa berdosa selama ini telah menyia-yiakan Daniel. Bahkan tidak memaafkan dia walaupun Cuma 4 huruf._MAAF_
Gua ga sengaja buka facebook dia, mencoba mencari tau nomor telepon dia yang baru dengan berpikir kirim pesan. Tapi rasanya hati gua sedih, melihat di foto profil dia, dia sedang berdua dengan seorang cewek yang dia bilang adalah kekasihnya. Gua hanya bisa menarik nafas pilu, mungkin inilah bayaran mahal untuk menyia-yiakan dia, disaat dia mencintai gua, disaat dia tulus memberikan hidupnya untuk gua.
Daniel semoga loe bahagia dengan kekasih baru loe. Yang gua punya saat ini hanya video dan lagu kenangan persembahan u untuk gua. Semoga kelak, kalau memang kita jodoh, kita akan bertemu lagi. Gua sudah putuskan untuk pergi ke Amerika, melupakan semuanya dan berharap mimpi gua jadi penulis tercapai, seperti kata Daniel ke gua.
“ Kegagalan dalam hidup hanya karena rasa egois kita, andai saja kita mau menerima apapun yang ada di hidup kita, kita akan berhasil “
Bukan loe yang seharusnya minta maaf kepada gadis bodoh seperti gua, gua yang seharusnya minta maaf kepada pria yang berharga terlalu indah dalam hidup gua seperti loe.
pengarang" Agnes davonar.
sumber:kompasiana
My Blackberry Girlfriends: Kisah Heboh Curhat Laki-laki Gara-gara Beli Blackberry Second
NOVEL INI SUDAH TERBIT DAN BISA KAMU DAPATKAN DISELURUH GRAMEDIA DAN TOKO BUKU KESAYANGAN KAMU SEHARGA 39.800 ( Free CD original by Sherina, ST12, ungu dan many more) dan Nantikan film ini dilayar lebar kesayangan anda 2011.
Awalnya kisah ini dimuat oleh seorang sahabat untuk saya, ketika itu kisah ini diposting lewat facebook saya. Tidak disangka kisah curhat Martin yang berkisah tentang kehilangan kekasihnya gara-gara Blackberry begitu menyentuh banyak orang. Hebatnya lagi banyak teman-teman pembaca yang akhirnya memutuskan untuk mencari keberadaan Angel, kekasih Martin yang menghilang begitu saja. Kisah ini sempat menjadi fenomenal di forum-forum.
Bagaimana bisa Martin begitu sedih kehilangan kekasihnya, Silakan anda Baca sendiri.
MY BLACKBERRY GIRLFRIENDS- EDISI CERPEN.
Nama gua Martin, begitu panggilan teman-teman gua singkatnya. Padahal nama panjang gua Martin Gunawan. Umur gua 23 tahun saat ini, gua berbagi kisah yang ga akan pernah gua lupakan kepada semua orang yang pernah merasakan jatuh cinta. Gua menyebutnya My Blackberry Girlfriends. Semua bermula dari saat ngetrendnya hendphone Blackberry yang membius semua teman-teman gua, walau harganya selangit tiba-tiba hendphone asal Kanada itu langsung jadi trend yang akhirnya membuat gua pun ikut-ikutan ngejual nokia 9500 gua.
Blackberry atau singkatnya BB memang hendphone keajaiban. Seorang temen menawarkan gua untuk membeli BB yang second. Karena harganya masih selangit dan ternyata juga BB itu masih baru karena orang yang makai mau ganti, akhirnya gua beli BB itu sebagai hendphone kesayangan gua. Sejak hari pertama makai BB, gua selalu promosikan no pin gua kesemua teman-teman gua yang makai dan setiap harinya kerjapun gua jadi kayak orang bloon karena selalu ngecek BB gua.
Suatu hari, secara ga sengaja sebuah no pinBB asing nge-add gua di BB gua. Gua terima permintaan itu, tapi tidak pernah bertanya siapa pemilik no pin itu karena gua gensi. Hingga suatu malam saat gua pulang kerja sedang asyik berbaring, jam 10 malam di messenger gua muncul pesan dari pin asing itu. Isinya singkat.
“ Gua tunggu lu di Kafe Top. Cepetan kalau ga datang gua bakal marah besar?”
Karena bingung gua balik nanya.
“ Maaf ini siapa?”
“ Gua Angel. Lu cepetan datang kalau ga gua bakal bunuh diri..”
Setelah gua cerna dan gua pikir-pikir, gua baru inget ini mungkin Angel teman gua waktu SMA. Akhirnya gua pun ngebut dengan motor gua menuju kafe Top yang memang ga terlalu jauh dari rumah gua. Gua coba datangin tuh Kafe dan akhirnya gua sapa dia di BB dan dia bilang di meja 13. Akhirnya gua datang sambil bengong-bengong sebab gua ga kenal siapa sosok gadis.
Dimejanya uda penuh dengan minuman alcohol, dia natap gua seperti ingin makan gua aja.
“ Kenapa lu yang muncul?” tanya dia.
“ Sorry kan lu yang suruh gua kesini..”
“ Gua tuh mau ketemu Fendy.. bukan lu, lu ini siapa dia?”
“ Gua martin.. gua ga tau siapa Fendy. Gua pikir lu manggil gua di- BB buat ketemu gua..”
Mukanya langsung merah, terus dia natap gua.
“ Panggil Fendy kalau ga gua marah..”
Gua jadi bingung lalu gua bilang..” Sumpah gua ga kenal sama Fendy..”
“ Ga mau tau.. kalau ga gua teriak neh..”
Lama-lama gua pikir gadis ini gila juga, akhirnya gua tinggalin dia aja. Tiba-tiba dia narik tangan gua, narik gua gitu aja keluar pintu kafe. Gua bengong, jalan dia uda kayak mabok.
“ Aduh kenapa sih? Gua bener-bener ga kenal Fendy.. serius !”
Rambutnya yang panjang nyaris nutupin semua mukanya karena terlalu mabok, lalu dia rapikan dengan tangannya, security mulai berdatangan..
“ Kenapa mas..”
“ Mas gua ga tau siapa dia.. tiba-tiba dia kayak gini..”
Security itu liatin dia lalu gadis itu berkata singkat sama bapak itu.
“ Gua hamil.. tanggung jawab..” ujar Angel langsung pingsan.
Security itu ngeliatin gua, seolah-olah gua yang hamilin dia. Mau gua tinggal rasanya ga tega juga karena pihak Kafe juga taunya gua orang terakhir yang kenal dia, akhirnya gua bawa dia ke keluar dengan membayar semua biaya minuman dia yang ngecekek kantor gua.. nasib-nasib..
Dengan motor gua, gua bingung mau turunin dia kemana. Akhirnya kepikiran juga buat liatin dompet dia, buat ngecek ktp dia kali-kali aja ada alamat. Tiba-tiba saat gua coba ambil dompet dia, sebuah tamparan tepat di wajah gua. Anjritt. Sakit banget.. dengan santainya dia bilang
“ Lu mau ngambil dompet gua.. lu maling ya,,!”
“ Bukan.. gua mau tau alamat u..!”
“ alah alasan lu pasti maling…”
Karena gua takut digebukin massa dia teriak-teriak akhirnya gua tinggalin dia aja di depan halte sendirian, ngebut dengan motor gua kabur dari gadis aneh yang pernah gua temuin malam ini. Sepulang dari rumah gua langsung berdoa sama Tuhan, sebab apa jadinya kalau gua digebukin massa gara-gara tuh gadis.Akhirnya gua deleted juga dia punya pin dari BB gua, besoknya gua terbangun dan gua dapat kerjaan sebagai SPB sebuah produk mobil bermerek, lumayan buat nambah-nambah uang jajan seorang pengangguran.
***
Gua emang cowok paling hoki sedunia dalam tiga hari gua uda bisa ngejual mobil sebanyak 20 biji, lumayan buat bonus isi pulsa hehehe. Tapi celaka 17 ketika tiba-tiba saat gua lagi pameran, tuh gadis mabok muncul sendirian ngeliat-ngeliat mobil. Dalam hati gua, mungkin dia ga kenal gua soalnya kan kemarin-kemarin dia mabuk. Gua sengaja tutup muka gua dengan brosur, dia dekatin gua sambil ngeliat mobil yang gua pegang, wajahnya cantik juga kalau ga lagi mabok. Gua heran kok cewek secantik ini bisa hamil sih sama orang ga jelas bernama Fendy itu.
“ Ini berapa harganya..?” tanya dia sama gua
“ Ehm…” jawab gua parno takut dia inget muka gua.
“ Yee. Ditanya diem aja. Mau beli neh gua.. “ ujar dia sinis dan gua pikir ini gadis mabok kaga mabok bengis amet.
“ Sekitar 200 juta .. “ ujar gua pelan dan dia memperhatikan muka gua.
“ Ngapain nutupin muka pake brosur gitu..?” tanya dia..
“ Oh.. Gapapa.. lagi batuk makluk lagi banyak flu burung takut nular..”
Tuhan masih sayang gua akhirnya dia pergi, setelah bosen liatin itu mobil.Gua narik nafas lega, apa jadinya kalau dia teriak tiba-tiba ditengah-tengah pameran.Gua pun duduk di meja kasir untuk beristirahat dan tiba-tiba dia ada disamping gua. Anjrit.. Gua Shock banget.. tiba-tiba dia langsung duduk gitu aja kayak hantu.
“ Gua kok rasanya pernah liat lo ya?” Tanya dia.
“ Salah orang kali.. muka gua kan pasaran..”
“ Ah.. Gua yakin banget!! Nama lo sapa?”
“ Nama gua.. ehm.. Alex..”
Dia natap gua dari ujung rambut sampai kaki. Tiba-tiba dia pergi gitu aja, terima kasih Tuhan ujar gua dalam hati.Akhirnya gua kembali kerja dengan damai, sampai tiba-tiba teman gua kasih tau gua ada amplop dari pelanggan. Gua pikir itu hadiah tips dengan senang hati gua buka dan ternyata isinya hanya pesan.
“ Gua tunggu loe di Food Court atas sekarang.. waktu lu 20 menit kalau ga sampai, jangan salahin gua kalau polisi yang jemput loe..Angel..”
Mati gua, lemes kaki gua pas baca pesan itu. Dia nyadar juga cowok yang kemarin, akhirnya gua pun dengan berat hati nemuin dia. Gua harap dia bisa jelas apa yang terjadi semalam. Ketika gua duduk dia lagi minum es campur. Gua duduk menghadap dengannya, dia langsung nyapa gua
“ Berapa Pin BB u..?
“ Gua.. “ tanya gua .. “ iya siapa lagi?”
“ BB22000..” Jawab gua dan dia langsung add pin BB gua.
“ Mulai besok setiap gua perlu lu, lu harus siap siaga. Jangan sekali-sekali lu hapus pin bb gua dari BB lu atau lu siap-siap masuk penjara..”
“ Sorry Angel.. lu salah paham. Waktu itu gua cuma maksud ngaterin lu pulang. Serius ga ada minat copet..”
“ Gua ga peduli, banyak saksi di tempat.. mau pake pengacara ruhut sitompul pun gua siap ladenin lu..”
“ Astaga…”
“ Yauda gua mau pulang.. inget kalau BB gua panggil siap-siap aja lu “ dia pergi gitu aja tanpa ember-ember sedikit pun, dalam hati gua berkata nasib gua sial amet ya gara-gara punya bb ini.
Dia kembali lagi dan gua pikir dia uda percaya sama apa yang gua omongin, eh ternyata..
“ Sekalian bayarin es campurnya..”
Nasib—nasib..
***
Kalau gua ceritain penderitaan gua setelah dia nge-add pinnya di BB gua, gua pasti bisa habisin semua halaman curhat gua ini. Tiap hari dia selalu minta gua jadi supir dia buat jalan-jalan kemana aja dia mau, kalau dia belanja dia selalu minta gua yang angkat barang-barang dia. Kalau dia ke salon gua harus temenin dia, untungnya dia ga minta gua yang bayarin. Karena gua cuma punya motor akhirnya dia suruh gua jadi supir dia. Sumpah mati selama gua jalan sama dia, gua ga pernah tau siapa dia, background dia pun masih rahasia banget.
Gara-gara dia gua jadi ga kerja sama sekali dan itu berjalan selama 3 minggu berturut-turut. Suatu hari dia tiba-tiba minta gua ditemenin ke Pantai mutiara. Gua yang lagi asyik-asyiknya nonton dvd mau ga mau harus samperin dia tempat biasa buat anterin dia. Gua diam aja dibelakang dia saat dia duduk dipantai sambil memperhatikan sunshet. Dia cantik banget tapi sikapnya bikin gua ilfeel, begonya lagi kenapa gua jadi cowok bego amet mau disuruh-suruh sama dia.
“ Eh Martin.. sini loh..” perintah dia.
“ Napa lagi..” tanya gua lemes.
“ lu uda punya pacar..”
“ Belum.. emang kenapa?” “ Oh pantesan lu punya waktu banyak buat gua..” pingin gua cemplungin ke air waktu dia jawab gitu ga nyadar gara-gara dia gua jadi sibuk.
“ Lu sendiri..”
“ Sejak kapan lu punya hak untuk bertanya siapa gua? Bukannya sejak awal gua bilang lu ga boleh bertanya sama gua..”
“ Ya nanya aja kali, abis lu kan nanya gua..”
“ Menurut lu gua tampangnya seperti punya atau ga?”
“ Kayanya sih banyak..” dalam hati gua mah mana ada mau cewek kayak gini egois..
“ Sok tau lu..” jawab dia gua hanya senyum-senyum
“ Gua ga punya pacar.. tapi gua lagi cari pacar..”
“ Terus uda dapat..?” tanya gua dan dia hanya ngangguk kepala bertanda YA.
“ Lalu kemana dia.. kok ga ngaterin lu aja..?”
“ lu mau gua gaplok ya.. yang lagi ngaterin gua sekarang kan pacar gua..!”
Gua jadi tiba-tiba merasa bloon dan tanya ulang.
“ Maksudnya gimana.. ga ngerti gua..!”
Dia geplek kepala gua sambil bilang..” lu pacar gua .. tolol”
Astaganaga.. sejak kapan gua jadi pacar dia, dalam mimpi pun gua ga berharap punya pacar kayak dia.
“ Lah sejak kapan .. kok gua ga tau..”
“ Lu mau masuk penjara atau mau jadi pacar gua..”
Dan sejak saat itu Angel menobatkan gua jadi pacar dia dengan egoisnya. Penderitaan gua terus berjalan, dia ga memperlakukan gua sebagai pacar. Gua seperti supir atau pembantunya aja. Suatu hari dia sakit dan minta gua ke apartement dia.Dan seperti biasa dia ga pernah nelepon gua untuk minta tolong selalu pake BB untuk nyapa gua dan perintah gua. Dengan berat hati gua pun ke tempat dia, baru kali ini gua ke apartement dia dan dia lagi sakit
“ Lama amet sih.. “
“ Yaila Jakarta kan macet..”
“ Alasan lu banyak lah..”
“ Kok lu sakit masih galak aja sih…” Dia terdiam.
“ Sakit apa sih?” tanya gua..
“ Perut gua sakit… sepertinya anak guamau ngelahirin..”
“ Hah.. yakin loh. Terus gua mesti gimana..!” tanya gua dan dia bilang “ bawah gua ke rumah sakit!”
Akhirnya gua pun bawa dia ke rumah sakit. Dokter bilang dia emang sedang hamil 6 bulan dan gua dikira suaminya. Dalam hati gua baru nyadar kenapa dia jadi egois gitu, gua rasa dia punya beban yang berat dalam hidupnya sebab dia hamil tanpa suami. Akhirnya gua mencoba bersikap menerima dia dalam hidup gua sebagai sahabat. Gua jadi prihatin, dia hidup sendirian. Dia cerita kalau orang tuanya uda meninggal dengan mendadak karena kecelakaan pesawat. Saat gua tanya dimana bapak si jabang bayi.
“ Gua ga tau.. namanya Fendy.. dia yang punya BB yang lu pake.. orangnya uda ilang..”
“ Jadi anak ini bakal ga punya ayah dong..”
“ Lu lah yang jadi ayahnya…”
“ Gua belum siap jadi bapak..”
“ Itu takdir loe…”
Iya, Angel memang benar gua adalah takdir dia. Walaupun dia orang yang egois dan galak, sebenarnya dia itu baik. Gua bisa rasain dia hanya stress sama hidup dia. Gua akhirnya selalu menjaga dia setiap bulan, hingga suatu ketika saat gua lagi dikamar. Seorang teman gua datang, dia orang yang menjual BB ini ke gua. Gua jadi mau tau siapa orang yang disebut Fendy oleh Angel. Ketika gua datang dan nemuin dia, bertapa marahnya gua ketika dia bilang.
“ Angel cewek murahan, gua berhubungan sama dia karena suka sama suka, jangan bilang itu anak gua.. bisa aja anak orang lain..”
Gua hajar itu orang sambil meninggalkan laki-laki berengsek itu. Hari ini tidak seperti biasanya Angel ga bb gua, gua pun bb dia untuk pertama kalinya.
“ Tumben lu BB gua duluan..” tanya Angel.
“ Cuma merasa aneh aja lu ga ada perintah hari ini..”
“ Sorry selama ini membuat lu selalu merasa sibuk..” kata sorry pertama dalam sejarah gua kenal dia.
“ Gapapa gua senang kok jalanin semua ini..!”
“ Martin.. apa impian lu dalam hidup?”
“ Impian gua dalam hidup jadi orang sukses dan punya keluarga bahagia..”
“ Hm.. kalau gitu lu ga bahagia dong sekarang..”
“ Ga terlalu.”
“ yauda kalau gitu ntar malam lu datang ke apartement gua , gua mau makan malam sama lo..”
“ Waduh.. serius lo..!”
“ Kalau jam 7 Lu ga datang,gua bakal suruh polisi jemput lo..” ujar Angel yang galaknya keluar.
Gua begitu bahagia ketika datang dia masak untuk pertama kalinya buat gua, terang aja dia jago masak. Dulu kan dia kuliah di UPH jurusan pariwisata dan masak-masak.Malam itu berbeda dengan hari lainnya, dia begitu hangat dan cantik. Dia memberikan pancaran kebahagiaan dari wajahnya, gua juga begitu terkesan dengan semua yang ia lakukan malam ini dengan makan malamnya. Lalu gua bertanya..
“ Angel apa imipian lu dalam hidup?”
“ Berjumpa dengan orang seperti lu dalam hidup gua..”
“ Oh ya terima kasih..”
“ So.. Sekarang lu bahagia..!”
“ Gua bahagia..” dalam hati gua tapi gua sensara.
“ gua berharap kelak gua bisa wujubkan impian lu seperti lu mewujubkan impian gua berjumpa dengan orang seperti lu..”
“ Waduh jangan bikin gua GR dong.. ada ada aja..”
Malam itu pun berakhir, ntah mengapa sejak malam itu Angel ga pernah lagi panggi gua di BB. Saat gua panggil pun dia ga jawab. Gua ga tau nomor telepon dia karena selama ini selalu pake BB, gua pun berinistif ke Apartement dia tapi ga ada yang buka pintu. Gua merasa kehilangan besar dalam hidup gua, apalagi gua tau sebentar lagi dia akan ngelahirin anak.
Gua bersedih hati sampai detik ini pun gua ga menemukan dia.. Gua sadar gua menderita selama ini karena selalu jadi babu dia, tapi dibalik penderitaan itu gua sejujurnya merasa senang bisa mengenal Angel. Dia gadis yang kuat walaupun menerima kanyataan pahit dalam hidupnya setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan dan hamil tanpa ayah.
Suatu ketika gua hanya mendapat pesan terakhir dari dia yang bilang ke gua,
I have baby in my life and the name its Martin..
Tapi sayang gua ga pernah lagi tau dia dimana dan gua hanya bilang dia sebagai
MY BLACKBERRY GIRLFRIEND dan saat ini gua pun menciptkan sebuah lagu untuknya.. Semoga ketika dia mendengar lagu ini dia tau kalau gua begitu bahagia mengenal dia.
pengarang: Agnes Donovar
sumber: kompasiana
Langganan:
Postingan (Atom)