Pesawat terbang dapat membuat lubang di awan dan menyebabkan hujan, inilah yang disimpulkan dari penelitian terbaru. Propeller dan jet dari sebuah pesawat yang melewati kondisi atmosfer yang tepat, dapat membuat tetesan air yg beku mencair dan segera turun seperti salju, meninggalkan lubang besar di tempatnya tadi berada.
Awan aneh kadang-kadang sulit dijelaskan selama beberapa dekade, dan kesenjangan misterius di langit, atau lubang di awan yang sering disebut Punch Hole, telah membingungkan para ilmuwan sejak tahun 1940. Sebuah artikel 1968 dalam majalah Weatherwise menyebut lubang itu adalah "Sebuah teka-teki Meteorologi"
Pada Oktober 2009, dan menjadi Headline dimana-mana, awan ini disebut-sebut sebagai "Misteri UFO Halo Moskow." Padahal Penelitian sebelumnya telah menyarankan hubungan antara awan punch hole dan pesawat terbang, meskipun mekanisme itu belum jelas.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa propeller pesawat bisa membuat salju turun ketika mereka terbang melalui awan yang superdingin, di mana tetesan air tetap dalam keadaan cair meskipun suhu di bawah titik beku. Tapi sampai saat ini, koneksi langsung antara pesawat terbang, awan punch hole dan hujan salju belum bisa dijelaskan. Sebuah tim ilmuwan atmosfer melaporkan pengamatan tiga hal tersebut di Buletin American Meteorological Society, Juni 2010. Mereka mengatakan bahwa punch hole memang disebabkan oleh propeler dan mesin jet dari pesawat.
Tidak semua penerbangan melalui awan akan menghasilkan salju. Sekitar 7,8 persen dari permukaan bumi ditutupi awan pada elevasi yang tepat untuk tetesan dingin untuk membentuk. Dan karena pesawat jet umumnya tidak terbang pada ketinggian tersebut, pesawat hanya dapat membentuk lubang di awan ketika lepas landas atau mendarat.
Pengendapan ekstra yang ditinggalkan oleh pesawat dan melubangi awan mungkin tidak cukup untuk mengubah pola iklim global, tapi secara regional jelas bisa menyebabkan salju turun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar