Sabtu, 12 November 2011

Konsep bahagia

Bagi orang miskin, uang itulah kebahagiaan.
Bagi orang sakit, kesehatan itulah kebahagiaan
Bagi pemuda lajang, pasangan hidup itulah kebahagiaan
Bagi mahasiswa gelar, sarjana itulah kebahagiaan
Bagi penganggur pekerjaan, itulah kebahagiaan
... Bagi yang kebanyakan pekerja, liburan itulah kebahagiaan

Bagi orang tua, anak berbakti itulah kebahagiaan
Bagi orang lumpuh, berjalan itulah kebahagiaan
Bagi orang buta, melihat itulah kebahagiaan
Bagi pemabok, alkohol itulah kebahagiaan
Bagi ibu-ibu kaya, shopping itulah kebahagiaan
Bagi politikus, jabatan dan kuasa itulah kebahagiaan
Bagi selebritis, popularitas itulah kebahagiaan

Semua orang punya definisi kebahagiaan
Namun sedikit sekali yang mengatakan hidup dalam kasih dan rasa syukur itulah kebahagiaan!

Kebahagiaan-kebahagiaan di atas sebenarnya bukanlah kebahagiaan,
Lebih tepat adalah kesenangan,
Kepuasan dan kegembiraan yang singkat dan sementara.

Kebahagiaan sejati hanya ada dalam kasih dan rasa syukur.
Hanya kasih dan rasa syukur yang mendatangkan sukacita,
Kedamaian dan keceriaan.
Hanya kasih dan rasa syukur yang mendatangkan kebahagiaan sejati dalam hidup.
Hanya bersyukurlah dalam kasih yang membuat segalanya jadi indah...

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan
Ternyata Sikap lebih penting daripada ilmu,
Daripada uang, daripada kesempatan,
Daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
Daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
Daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
Adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
Dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
Dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Karena TUHAN Sangat memperhatikan dari cara orang MENYIKAPI masalah.
Bukan dari cara orang mengatasi masalah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar